Jakarta - Rusia, pada hari Rabu, 9 Maret 2022, mengumumkan rencana untuk gencatan senjata baru untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan beberapa bagian Ukraina yang dikepung oleh pasukan Rusia. Pengumuman disampaikan sehari setelah ribuan orang bisa keluar dari satu kota di Ukraina timur laut sementara para pejabat Ukraina menuduh Rusia menembaki rute evakuasi lain di Ukraina selatan.
Rusia mengatakan gencatan senjata pada Rabu, 9 Maret 2022, akan memungkinkan orang-orang meninggalkan Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv, dan Mariupol. Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, mengatakan 5.000 orang berhasil meninggalkan Sumy, Selasa, 8 Maret 2022.
Kepungan Rusia menyebabkan pasokan listrik, penghangat, pangan, dan air menipis di Mariupol, kota pelabuhan di Ukraina tenggara. Upaya mengungsikan orang dari sana pada Selasa gagal. Menurut Vereshchuk pasukan Rusia menembaki konvoi kargo bantuan kemanusiaan. "Situasi di Mariupol sangat buruk," kata juru bicara Palang Merah, Ewan Watson.
Ditanya oleh VOA tentang penembakan Rusia terhadap koridor kemanusiaan, seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada wartawan pada Selasa, 8 Maret 2022, bahwa Rusia "tidak jujur" ketika menyatakan koridor kemanusiaan yang mengarah ke utara, masuk ke Belarus atau Rusia.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Selasa, 8 Maret 2022, mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina. Menanggapi larangan itu, dalam cuitan pada Selasa, 8 Maret 2022, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berterima kasih kepada Biden karena "menyerang jantung mesin perang Putin." (ka/ab)/voaindonesia.com. []
Amerika dan Sekutu Eropa Siapkan Sanksi Terhadap Rusia
Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia
Sanksi Keuangan Jadi Salah Satu Pilihan untuk Hukum Rusia
Jerman Akan Jatuhkan Sanksi Jika Rusia Invasi Ukraina