Jerman Akan Jatuhkan Sanksi Jika Rusia Invasi Ukraina

Jelang pembicaraannya di Kiev dan Moskow, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, telah memperingatkan Rusia tentang hukuman berat jika menyerang Ukraina
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dalam rapat kabinet di Berlin, Jerman, 12 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Hannibal Hanschke)

Jakarta - Menjelang pembicaraannya di Kiev dan Moskow, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, telah memperingatkan Rusia tentang hukuman berat jika menyerang Ukraina. AS mengatakan serangan militer oleh Kremlin bisa terjadi "kapan saja."

Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Minggu, 13 Februari 2022, mendesak Moskow untuk meredakan ketegangan dengan Ukraina dan memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menghadapi sanksi "segera" jika menyerang tetangganya itu.

Hal tersebut ia katakan dalam perjalanan menuju Kiev dan Moskow untuk menyerukan pembicaraan keamanan karena adanya potensi besar konflik militer antara Rusia dan Ukraina.

Surat kabar Jerman Der Spiegel melaporkan pada hari Jumat, 11 Februari 2022, bahwa militer Rusia, yang memiliki lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, dapat menyerang pada hari Rabu (16/02), mengutip sumber-sumber intelijen. Pejabat AS pada hari Minggu, 13 Februari 2022, mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.

"Kami tidak dapat memprediksi hari tersebut dengan sempurna, tetapi kami sekarang telah mengatakan untuk beberapa saat bahwa kita semakin dekat, dan invasi dapat dimulai – aksi militer besar dapat dimulai – oleh Rusia di Ukraina kapan saja sekarang. Itu termasuk pekan mendatang sebelum Olimpiade berakhir," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

Rusia membantah memiliki rencana untuk menyerang Ukraina dan mengatakan tindakannya merupakan tanggapan terhadap agresi oleh negara-negara NATO.

jalur pipa gas rusia jermanPeta jalur pipa gas, Nord Stream 2 (Foto: dw.com/id)

1. Sanksi dari Jerman

"Jika terjadi agresi militer terhadap Ukraina yang mengancam integritas dan kedaulatan teritorialnya, akan ada sanksi keras yang telah kami persiapkan dengan hati-hati dan yang dapat segera kami terapkan, bersama dengan sekutu kami di NATO dan Eropa," kata Scholz.

Scholz tidak menjelaskan secara spesifik sanksi apa yang akan ia jatuhkan, tetapi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) sebelumnya telah memperingatkan akan menargetkan bank-bank Rusia untuk dijatuhkan sanksi. Proyek pipa gas Nord Stream 2, yang sedang menunggu persetujuan peraturan Jerman untuk mengirimkan gas Rusia ke Eropa di bawah Laut Baltik, juga dapat dihentikan.

Scholz dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada hari Senin, 14 Februari 2022, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada keesokan harinya, Selasa, 15 Februari 2022. Namun, tapmpaknya Berlin tidak berekspektasi tinggi akan "hasil nyata" dari pembicaraan itu.

Dilansir Kantor Berita Reuters, Scholz akan menjelaskan bahwa negara-negara Barat bersatu dan agresi apa pun yang dilakukan Rusia akan memicu "sanksi yang menyakitkan dan berat" terhadap Rusia.

Wakil Kanselir dan juga Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, menegaskan pada hari Minggu, 13 Februari 2022, bahwa Eropa mungkin berada di ambang perang. "Itu benar-benar menindas dan mengancam," ujar Habeck dalam wawancaranya dengan media RTL/NV.

Tak lama setelah terpilih kembali sebagai Presiden Jerman pada hari Minggu, 13 Februari 2022, Frank-Walter Steinmeier meminta Putin untuk "melepaskan ikatan di leher Ukraina."

"Perdamaian tidak dapat terjadi begitu saja. Ini harus dibangun dalam dialog dan bila perlu, dengan kata-kata yang jelas, pencegahan, dan tekad," lanjut Steinmeier.

menlu blinken di melbourneMenteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mendengarkan saat konferensi pers bersama pada pertemuan empat menteri luar negeri di Melbourne, Australia, 11 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com/via AP)

2. Harapan untuk terobosan diplomatik

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan diplomasi masih bisa menyelesaikan kebuntuan antara Rusia dan Ukraina. Ia juga menambahkan bahwa risiko invasi Rusia cukup tinggi untuk menjamin penarikan staf kedutaan AS keluar dari Kiev.

"Jalan diplomatik tetap terbuka. Cara Moskow menunjukkan bahwa mereka ingin menempuh jalan itu sederhana. Itu harus dikurangi, bukan meningkat," kata Blinken pada hari Sabtu, 12 Februari 2022, di Hawaii.

Beberapa negara lain, termasuk Jerman, telah menyarankan warganya untuk meninggalkan Ukraina.

Kesibukan pertemuan dan panggilan telepon dalam beberapa hari terakhir antara pejabat tinggi Barat dan Rusia tidak menghasilkan tanda-tanda terobosan untuk menyelesaikan meningkatnya ketegangan selama beberapa minggu terakhir di Ukraina.

Dalam panggilan telepon selama satu jam pada hari Sabtu, 12 Februari 2022, Presiden AS, Joe Biden ,mengatakan kepada Presiden Putin bahwa Barat akan menanggapi dengan tegas setiap invasi, menambahkan langkah seperti itu akan menghasilkan penderitaan yang meluas dan mengisolasi Moskow.

Sementara Putin mengatakan Rusia menginginkan jaminan keamanan dari Barat yang mencakup memblokir bergabungnya Ukraina ke dalam NATO, menahan diri dari penyebaran rudal di dekat perbatasan Rusia, dan mengurangi infrastruktur militer NATO di Eropa.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memperingatkan agar tidak menaruh terlalu banyak harapan dalam pembicaraan, dengan mengatakan "ada bau Munich di udara dari beberapa orang di Barat," mengacu pada pakta tahun 1938 yang gagal menghentikan ekspansionisme Jerman di bawah Adolf Hitler.

"Hal yang mengkhawatirkan adalah, terlepas dari peningkatan diplomasi dalam jumlah besar, pembangunan militer itu terus berlanjut," katanya kepada surat kabar The Sunday Times.

Relawan Ukraina berlatih bersama militerRelawan Ukraina berlatih bersama militer untuk mempertahankan diri (Foto: dw.com/id)

3. Lebih banyak bantuan dari Jerman untuk Ukraina

Sementara itu, dilaporkan Jerman sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan dukungan ekonominya ke Ukraina.

Sejak aneksasi Krimea pada tahun 2014, Jerman telah mengirimkan bantuan keuangan bilateral senilai 2 miliar euro (setara dengan Rp 32 triliun), lebih banyak dari negara mana pun.

Saat ini kedua negara masih berselisih soal pengiriman senjata ke zona krisis, yang secara prinsip ditolak Berlin, sejalan dengan kebijakan yang ditempuh negara itu setelah Perang Dunia II. Daftar permohonan dari Kedutaan Ukraina tertanggal 3 Februari 2022 lalu termasuk sistem pelacakan elektronik, peralatan ranjau, pakaian pelindung, radio digital, stasiun radar, dan peralatan penglihatan malam.

Dalam sebuah wawancara dengan radio publik Jerman pada hari Minggu, 13 Februari 2022, Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Andrij Melnyk, meminta Scholz untuk mengumumkan paket bantuan bernilai "miliaran" ketika dia mengunjungi Kiev [rap/ha (AFP, AP, dpa, Reuters)]/dw.com/id. []

Staf Kedutaan Amerika Diperintahkan Tinggalkan Ukraina

Pasukan Ukraina Latih Sukarelawan untuk Hadapi Perang

Putin Sebut Proposal Macron Terkait Ukraina Realistis

Amerika Akan Lakukan Apapun untuk Bela Integritas Ukraina

Berita terkait
Biden Yakinkan Presiden Ukraina Terkait dengan Dukungan Amerika
Presiden Biden yakinkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy komitmen AS terhadap "kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina"
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.