Rusia Keberatan DK PBB Kecam Korut Soal Rudal ICBM

Moskow tidak sepakat dengan sikap PBB yang mengecam tindakan peluncuran roket nuklir balistik antar benua.
DK PBB rapat. (Foto: Ist)

New York, (Tagar/7/7/2017) - Moskow tidak sepakat dengan sikap PBB yang mengecam tindakan peluncuran roket nuklir balistik antarbenua (ICBM) yang dilakukan Korea Utara (Korut) baru-baru. Hal itu disampaikan perwakilan Rusia di PBB  dalam rapat  Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Kamis (7/7).

Rusia juga menolak dengan tegas kecaman utusan Amerika Serikat (AS) terhadap tindakan Korut soal rudal ICBM. Menurut Moskow, pernyataan kecaman DK PBB harus disepakati 15 anggota DK PBB.

"Kemenhan Rusia belum bisa memastikan rudal Korut itu berjenis ICBM," kata misi Rusia untuk PBB melalui email ke DK PBB seperti dikutip Reuters, Jumat (7/7). Para anggota DK PBB Rabu (5/7) lalu bertemu untuk membahas rudal Korut. Sebelumnya, negeri Kim Jong-un itu sudah mendapat  sanksi DK PBB sejak tahun 2006 lalu.

Kantor berita Korut KCNA menyebutkan, rudal ICBM Hwasong-14 meluncur sejauh 933 km dengan ketinggian mencapai 2.802 km dengan waktu peluncuran di udara selama 39 menit. ICMB bisa mengangkut hulu ledak nuklir dalam jumlah besar.

Sementara itu dari New York dilaporkan,  Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley mengecam Rusia yang menolak  mengecam Korut. Sejumlah ahli persenjataan AS meyakini rudal ICBM  bisa mencapai negara bagian AS di Alaska dan Hawaii.

Haley menegaskan,  AS akan memberi sanksi kepada Korut secepatnya. Bahkan, AS juga mengancam bahwa jika Rusia dan China tidak mendukung langkah negeri Paman Sam itu, maka AS akan menggunakan kekuatan senjata untuk menekan Korut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia menyatakan keberatan atas sikap DK PBB yang mengecam peluncuran rudal ICBM Korut. Rusia keberatan karena pernyataan kecaman itu didalangi  AS. (wwn)

Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.