Rudy Geram, HP Bantuan Siswa di Solo Digadaikan Orang Tua

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo geram demi mendengar bantuan HP untuk mendukung pembelajaran daring siswa malah digadaikan orang tua.
HP bantuan dari Pemkot Solo untuk pelajar SMP negeri. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo akan bertindak tegas jika ada orang tua yang menjual atau menggadaikan ponsel bantuan untuk alat belajar daring ini. (Foto: Tagar/Sri Nugroho)

Solo - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo geram demi mendengar laporan bantuan handphone (HP) untuk mendukung pembelajaran jarak jauh siswa malah digadaikan orang tuanya. Ia pun meminta kepolisian untuk tidak segan menindak jika ditemukan lagi kasus tersebut.     

Program bantuan telepon seluler (ponsel) berbasis smartphone untuk siswa-siswi SMP negeri yang dilakukan oleh Pemkot Solo untuk mendukung jalannya proses belajar secara daring di momen pandemi Covid-19 ternyata menghadirkan tantangan baru.

Ditemukan kasus HP bantuan untuk siswa malah dipinjam dan digadaikan orang tua. Kasus tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di sela-sela acara penyerahan bantuan 125 ponsel untuk pelajar sekolah negeri di SMPN 21 Solo, Jumat, 16 Oktober 2021.

"Ada satu kasus laporan dari seorang siswa di SMPN 7 kepada saya dimana ponsel bantuan untuk kelancaran proses belajar secara daring dibawa oleh orang tuanya namun kemudian justru digadaikan," kata dia.  

Parahnya lagi, setelah siswa tersebut kembali mendapatkan bantuan ponsel untuk kegiatan belajarnya, justru kejadian serupa hampir terulang. Hal ini yang kemudian membuat wali kota geram. 

"Setelah dapat laporan ini lagi, saya minta bantuan pihak kepolisian untuk menanganinya," tegasnya. 

Tolong catat nomor telepon saya, laporkan jika orang tua kalian memaksa memakai atau bahkan hendak digadaikan atau dijual.

Pria berkumis tebal ini menegaskan bahwa bantuan ponsel merupakan alat belajar dan bukan sarana untuk memenuhi kebutuhan harian. Oleh karenanya, hanya boleh dimanfaatkan oleh siswa tersebut.

Dia memastikan akan menindak tegas jika nanti ditemukan lagi kasus serupa, penyalahgunaan ponsel oleh pihak lain, termasuk orang tuanya sendiri.

"Tolong catat nomor telepon saya, laporkan jika orang tua kalian memaksa memakai atau bahkan hendak digadaikan atau dijual. Nanti saya dan pak polisi akan langsung turun tangan," kata Rudy di depan siswa-siswi penerima bantuan. 

Pemkot Solo telah menyiapkan bantuan sebanyak 1.500 ponsel untuk siswa SMP negeri di wilayahnya. Sekitar 30 persen atau 500-an HP sudah diserahkan.

"Ponsel-ponsel ini sumbernya adalah dari sumbangan para donatur-donatur. Jumlahnya kemungkinan besar akan lebih dari 1.500 ponsel. Karena saat ini saya dapat informasi banyak pihak yang juga ingin menyampaikan bantuan yang sama," ucap pria yang identik dengan kumis tebalnya ini lagi.

Baca juga: 

Sementara itu salah seorang siswi SMPN 6 bernama Alifia Putri mengaku senang dengan bantuan dari Pemkot Solo.

"Alhamdulillah sekali ada bantuan ponsel ini. Senang pasti. Karena selama ini saya belajar daring harus antre dengan dua adik saya untuk menggunakan HP ibu saya. Jadi bergantian memakainya. Sekarang lebih tenang karena ada HP dari Pak Wali Kota," kata dia.

Meski demikian, siswa kelas VIII itu mengaku sebenarnya lebih senang proses belajar diadakan di kelas dibanding secara daring. "Kalau belajar di kelas ada gurunya lebih jelas dan bisa bertemu dengan teman-teman juga," imbuhnya. []

Berita terkait
Penerima Bantuan Sosial Beras di Pandeglang Sumringah
Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mendapatkan Bantuan Sosial Beras (BSB) dari Pemerintah.
Beri Bantuan Modal, Jokowi: Jangan Beli HP dan Pulsa
Presiden Jokowi meminta bantuan modal kerja darurat yang diberikan pemerintah jangan disalahgunakan para pelaku usaha membeli pulsa dan handphone.
ICW Sebut Bantuan Pulsa Kemendikbud Program Bagus
ICW berpendapat langkah pemberian bantuan kuota data atau pulsa internet untuk pendidik dan peserta didik merupakan program bagus.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.