Sleman - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta terus menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19. Kejar target bakal dilakukan rumah sakit milik pemerintah pusat ini selama kondisi pandemi belum menurun.
Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr. Sardjito mengatakan, sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, Menkes minta ketersediaan bed sekitar 40 persen dari total yang dimiliki. “Artinya kalau 40 persen setidaknya Sardjito harus menyediakan 300 bed,” kata Banu saat dihubungi. Minggu, 31 Januari 2021.
Baca Juga:
Sebelumnya, RSUP Dr. Sardjito telah menyediakan 56 bed bagi pasien non critical. Saat ini jumlahnya bertambah jadi 120 bed. “Jika kasus positif tidak ada perubahan bed akan bertambah, tapi bertahap. Hingga target Kemenkes bisa tercapai,” ucap dia.
Kalau nakes yang bertugas di bangsal Covid-19 kelelahan, kami tarik untuk digantikan. Jadi seperti shift-shiftan.
Banu melanjutkan, pihaknya juga menambah bed bagi pasien critical. Dari yang sebelumnya bed critical hanya 10 bertambah menjadi total 28 bed. Sementara terkait tenaga kesehatan di RSUP Dr. Sardjito masih mengandalkan tenaga kesehatan (nakes) dari internal. "Kalau nakes yang bertugas di bangsal Covid-19 kelelahan, kami tarik untuk digantikan. Jadi seperti shift-shiftan,” ujar Banu.
Baca Juga:
Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menyebutkan tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih tersedia hingga saat ini. Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan penambahan tempat tidur kritikal menjadi 80 yang sebelumnya hanya berjumlah 76 tempat tidur.
“Non kritikal dari 642 jadi 798. Terus penggunaanya yang di ICU berkisar 70 persen, untuk non kritikal sekitar 80 persen. Pihak harus sosialisasi lagi ke masyarakat supaya jangan sampai menuju angka 80 persen. Kita butuh edukasi sosialisasi,” katanya ketika dihubungi pada Kamis, 28 Jumat 2021. []