RS UGM Yogyakarta Resmi Menjadi Rujukan Covid-19

RS UGM Yogyakarta resmi menjadi rujukan Covid-19. RS ini memiliki dokter 70 orang dan 250 perawat.
Gedung RSA UGM yang baru saja diresmikan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Sleman - Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta resmi dijadikan rumah sakit rujukan Covid-19. Peresmian dilakukan oleh pemerintah pusat pada 8 Juni 2020 secara daring atau online. Gedung yang diresmikan di RSA UGM adalah gedung Arjuna dan Gedung Yudhistira. Adapun kapasitas kedua gedung ini 107 tempat tidur.

Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Hidayat Sumadilaga mengungkapkan, peresmian ini merupakan kelanjutan dari pembangunan rumah sakit rujukan Covid-19 sesuai dengan surat edaran (SE) Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) serta Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Pembangunan RSA UGM memakan waktu selama 37 hari. "Mulai dibangun pada 20 April 2020 dan selesai 100 persen pada 31 Mei 2020," katanya dalam konferensi pers secara online, Senin, 8 Juni 2020.

Rektor UGM Yogyakarta, Profesor Panut Mulyono mengatakan, peresmian dua gedung di RSA UGM diharapkan bisa membantu penanganan Covid-19 di Yogyakarta. "Ini sesuai dengan cita-cita UGM untuk membantu menyelesaikan pandemi Corona," katanya.

Dua gedung itu sebelumnya sempat mangkrak selama 10 tahun karena UGM belum mendapat mitra yang tepat guna merampungkannya. Sejatinya, UGM telah menyiapkan dana dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk melanjutkan pembangunan kedua gedung tersebut pada April 2020 lalu.

Saya menganggapnya blessing in disguise.

Namun demikian, keputusan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menjadikan RSA UGM sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 membuat rencana pembangunan lanjutan dibatalkan. "Saya menganggapnya blessing in disguise (berkah dalam musibah)," tambahnya.

Direktur RSA UGM, Arief Budiyanto menambahkan, jumlah dokter yang dimiliki RSA UGM sekitar 70 orang. Sedangkan jumlah perawatnya 250 orang.

Rektor UGM, Profesor Panut Mulyono (kanan)Rektor UGM, Profesor Panut Mulyono (kanan) didampingi Direktur RSA UGM, Arief Budiyanto saat meresmikan RSA UGM di Kabupaten Sleman pada 8 Mei 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Jika pandemi Covid-19 berakhir, lanjut dia, kedua gedung ini nantinya akan difungsikan sebagai klinik jantung, ginjal, dan syaraf perilaku (kejiwaan). UGM juga akan melakukan sedikit perubahan desain bangunan.

"Paling hanya akan kami ubah 10 persen, karena saat ini digunakan untuk menangani Covid-19. Besok yang akan kami ubah pintu masuk dan pintu keluarnya," katanya.

Untuk diketahui, dari 107 tempat tidur yang tersedia, rinciannya 80 tempat tidur rawat inap, dua tempat tidur ruang tindakan dan 25 tempat tidur ruang isolasi. Gedung Yudhistira memiliki luas 4.177 meter persegi dengan kapasitas 38 tempat tidur, sedangkan Gedung Arjuna memiliki luas 4.505 meter persegi dengan kapasitas 69 tempat tidur. []

Berita terkait
Kata Sultan Saat Warga Mulai Berkerumun di Malioboro
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyaksikan banyak warga di Malioboro tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Empat Pedagang Ikan Positif Corona di Yogyakarta
Satu lagi pedagang ikan di Gunungkidul, Yogyakarta terpapar Covid-19. Sehingga saat ini ada empat pedagang ikan yang terkonfirmasi positif Corona.
Dari Jakarta Ibu Hamil di Yogyakarta Positif Corona
Setelah tiga hari tidak ada kasus baru, pada 5 Juni 2020 ditemukan satu kasus di Yogyakarta. Dia merupakan ibu hamil sepulang dari Jakarta.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.