Malang - Terus bertambahnya pasien konfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) atau virus corona di Kota Malang mengancam ketersediaan tempat tidur ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang. Sebagai tempat khusus isolasi pasien hanya menyisakan tujuh tempat tidur dari kapasitas awalnya sebanyak 22 tempat tidur.
Sebagaimana diketahui, pertambahan pasien konfirmasi positif virus corona di Kota Malang cukup banyak setiap harinya. Terutama dari klaster keluarga dengan tercatat sudah mencapai 50 lebih pasien dari total kumulatif sebanyak 126 pasien per Jumat 19 Juni 2020.
RSUD Kota Malang ini sudah kita komunikasikan. Karena, 15 tempat tidur dari kapasitas 22 tempat tidur sudah ditempati.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang Husnul Muarif mengatakan pihaknya sedang mengkoordinasikannya dengan pihak RSUD Kota Malang. Hal itu karena sisa tujuh tempat tidur di tempat ruang isolasinya bisa penuh ketika nantinya pasien konfirmasi virus corona klaster keluarga asal Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang diisolasi di tempat tersebut.
"RSUD Kota Malang ini sudah kita komunikasikan. Karena, 15 tempat tidur dari kapasitas 22 tempat tidur sudah ditempati. Jadi, bisa penuh (ruang isolasinya)," kata dia dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat, 19 Juni 2020
Oleh sebab itu, Husnul menyampaikan Satgas Covid-19 Kota Malang akan mengkoordinasikan dengan enam rumah sakit swasta lain di Kota Malang. Khususnya yang memiliki fasilitas ruang isolasi khusus pasien konfirmasi positif virus corona.
"Kurang lebih, kita kan masih punya enam rumah sakit. Seperti Panti Nirmala, Persada dan Permata Bunda," kata dokter yang juga Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang ini.
Akan tetapi, karena kapasitas tempat tidur ruang isolasi di enam rumah sakit tersebut terbatas. Husnul menyebutkan akan menyeleksi antara pasien konfirmasi positif virus corona kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan yang bergejala.
Artinya bahwa rumah sakit diatas direncanakan dikhususkan untuk pasien konfirmasi positif virus corona dengan gejala. Sedangkan pasien kategori OTG akan ditempatkan di rumah sakit bukan rujukan yang memiliki ruang isolasi.
"Kalau ada dengan gejala, kita rujuk ke rumah sakit rujukan. Kalau tidak ada gejala, kita rujuk ke rumah sakit selain rujukan. Tapi yang punya ruang isolasi," tuturnya.
Sementara itu, lanjut Husnul, untuk pasien dari klaster keluarga asal Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang di atas belum berada di ruang isolasi sampai saat ini. Dia menyebutkan pasiennya masih memperkuat mental dan sosialnya kepada keluarga serta masyarakat sekitar.
"Secepat mungkin. Karena, kita harus menekan penularannya. Tapi, kitan juga sedang proses untuk mempersiapkan rujukan evakuasinya," tuturnya.
Terlepas dari itu, untuk menekan penyebaran virus corona. Terutama dari klaster keluarga. Husnul menegaskan pihaknya juga sudah menyiapkan dan memperkuat tim tracing atau pelacakan di tingkat RT, RW dan warga setempat.
"Bagaimana semua warga harus terlibat. Dengan harapan, pasien positif tidak keluar dari rumah dan orang lain tidak kontak dengan yang bersangkutan," kata dia.
Sementara itu, data Satgas Covid-19 Kota Malang menyebutkan pasien konfirmasi virus corona ada 126 orang. Rinciannya yaitu sebanyak 42 orang sembuh, 75 dirawat dan 9 meninggal dunia.
Sedangkan sesuai daerah di Kota Malang. Sebanyak 41 pasien dari Kecamatan Kedungkandang, 7 pasien dari Kecamatan Sukun, 47 pasien dari Kecamatan Blimbing, 13 pasien dari Kecamatan Klojen dan 18 pasien dari Kecamatan Lowokwaru. []