Rocky Gerung Ungkap Kekonyolan Johnny Plate - Azis Syamsuddin

Rocky Gerung mencoba menganalisis psikologi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.
Rocky Gerung saat membawakan kuliah umum di Universitas Bosowa Makassar. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Jakarta - Pengamat Politik Rocky Gerung mencoba menganalisis psikologi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Azis Syamsuddin.

Rocky mengatakan, eksekutif dan legislatif tak memiliki argumentasi atas persoalan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Menurutnya, hal itu terlihat dari beberapa wawancara di televisi nasional yang dihadiri Johnny G Plate dan Azis Syamsuddin.

Itu DPR maupun Kabinet terlihat wajah cemas, bingung, dan jengkel karena disuruh berbohong terus. Padahal ketahuan terus bohongnya salah satu soal

Melalui webinar Indonesia Leaders Talk, bertajuk 'RUU Omnibus Law: Cacat Norma dan Rasa Berkeadilan', dia mengatakan bahwa dalam politik, argumentasi itu adalah preambule, mukadimah. Perubahan adalah konklusi, dan di tengahnya adalah aksi.

Menghadapi persoalan UU Cipta Kerja, kata dia, saat ini masyarakat berada pada posisi di tengah, yakni aksi.

"Segala macam pertentangan akademisi, segala macam upaya untuk meloloskan pikiran akal sehat pada rezim, kan gagal kita pastikan. Karena itu tahap berikutnya adalah aksi. Sudah betul tadi teman-teman. Ya sudah aksi saja," kata Rocky seperti dikutip Tagar di kanal YouTube PKSTV, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Lantas, dia menyebut ingin memperlihatkan 'kekonyolan' Johnny Plate dan Azis Syamsuddin dalam acara talkshow yang mereka ikuti beberapa hari lalu.

"Jadi kalau kita mau bertengkar lagi, coba saya perlihatkan kekonyolannya. Kita mau berdebat dengan argumentasi, sementara talkshow terakhir saudara Menteri Kominfo itu gugup dan gagap menghadapi Asfinawati (Direktur YLBHI). Artinya dia enggak punya argumentasi. Ngapain sodorin argumentasi lagi? Reaksinya adalah marah. Kalau pemerintah bilang hoaks adalah hoaks," ujarnya.

Secara analisis psikologi, menurut dia, ada dua hal yang membuat seseorang tiba-tiba marah saat sedang adu argumen dengan lawan bicaranya, yakni sedang memiliki problem dengan lingkungan, dan problem atas kesadaran diri.

Rocky menyebut, kemarahan Menkominfo akibat adanya tekanan yang memaksa dirinya untuk berbohong kepada publik.

"Saya melihat Menteri Johnny Plate itu seperti orang yang ditekan untuk mengatakan yang bohong. Karena itu dia kesel di kepalanya. Psikologinya begitu. Orang yang otaknya bagus, atau lumayanlah minimal, disuruh berbohong itu akan terganggu kognisi dan psikisnya," ucap dia.

"Maka reaksinya adalah marah. Itu artinya dia sudah enggak sabar untuk mengasih tahu bahwa 'gue juga lagi bingung' ngapain lu tanya-tanya," katanya menambahkan.

Dia menyebut, hal demikian juga diperlihatkan oleh Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar. Pandangannya, Aziz Syamsuddin dengan cepat bergegas pergi dari acara tv yang dibawakan Najwa Shihab.

"Sama seperti saudara Azis Syamsuddin. Kan hasil yang sama diperlihatkan. Dia enggak mampu menjawab Najwa Shihab, lalu dia mulai ambil langkah untuk secepat-cepatnya pergi dari forum itu," ujarnya.

Rocky menegaskan, saat ini Tanah Air sedang berada pada posisi dimana pejabat publik tidak mempunyai argumentasi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Dia berpendapat, DPR dan Kabinet pemerintahan disuruh untuk terus melakukan kebohongan kepada publik.

"Jadi sekarang kita ada dalam keadaan itu, keadaan dimana pejabat publik sendiri tidak punya argumentasi. Untuk apa kita sodorkan argumentasi? Itu DPR maupun Kabinet terlihat wajah cemas, bingung, dan jengkel karena disuruh berbohong terus. Padahal ketahuan terus bohongnya salah satu soal," kata Rocky Gerung.[]

Berita terkait
Rocky Gerung: Mestinya Menaker Tolak UU Cipta Kerja Demi Buruh
Mestinya Menaker Ida Fauziyah menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja demi pekerja.
Rocky Gerung: Kenapa Tidak Tangkap saja SBY atau Gatot?
Rocky Gerung menilai penangkapan aktivis KAMI lebih mudah daripada menangkap SBY ataupun Gatot Nurmantyo.
Draf UU Cipta Kerja, Azis Syamsuddin: Ada e-Parlemen
Wakil Ketua DPR bidang Koordinator Politik dan Keamanan Azis Syamsuddin menjelaskan sudah ada e-parlemen untuk draf UU, termasuk Cipta Kerja.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.