Jakarta - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis memandang pencekalan Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang tidak bisa beranjak dari Arab Saudi dia pandang sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang serius.
Kalau tokoh nasional seperti Rizieq saja tidak serius, ya apalagi rakyat biasa.
"Dari sini bisa kita lihat adalah bahwa sikap diam ataupun acuh tak acuh rezim ini terhadap status Habib Rizieq ini sebagai warga negara Indonesia (WNI) ini adalah pelanggaran HAM serius," kata Sobri dalam video yang disiarkan kanal YouTube Front TV, Senin, 11 November 2019.
Menurut Sobri, setiap WNI, siapapun itu tak terkecuali wajib mendapat perlindungan hak asasi dari negara.
"Kalau tokoh nasional seperti Habib Rizieq saja tidak serius, ya apalagi rakyat biasa," ucapnya.
Pihaknya dalam hal ini tidak menuntut Rizieq dipulangkan, terlebih menuntut dibelikan tiket dan dibantu membayar denda izin lama tinggal atau overstay.
"Yang kami tuntut adalah hak asasi manusia sebagai warga negara Indonesia sebagai warga negara Indonesia dipenuhi dan dilindungi. Sebagaimana ketentuan yang telah berlaku oleh konstitusi kita," ujar Sobri.
"Di sini ada pelanggaran HAM serius bahwa hak sebagai WNI yang tidak punya permasalahan apa-apa di negeri orang," kata dia.
Sementara itu menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas berpendapat, opini yang berkembang di masyarakat belakangan ini selalu saja pentolan FPI dikaitkan dengan masalah overstay. Menurut dia orang yang percaya akan hal tersebut gagal paham dengan fakta sebenarnya.
"Bahwasanya beliau bukan dicekal karena overstay. Tapi sebaliknya, itu terjadi karena adanya pencekalan. Itu yang perlu kita luruskan," tuturnya.
Hanif mengklaim mengetahui ihwal pencekalan, berdasarkan penuturan dari Rizieq langsung.
"Karena kan beliau nanya, ini saya dicekal alasan apa? Beliau (Rizieq) klarifikasi, apa punya pelanggaran pidana perdata atau melanggar aturan yang ada," kata dia.
Ternyata, kata Hanif, Rizieq dicekal atas permintaan, ada pihak-pihak yang meminta dari negara Indonesia. Pentolan FPI menjelaskan hal demikian. Hal tersebut yang membuat Hanif percaya.
"Berdasarkan keterangan dari beliau seperti itu. Jadi otoritas di sana, ada pihak-pihak dari negeri Anda (Indonesia), yang meminta untuk dicekal. Itu keterangan yang beliau (Rizieq) dapatkan, informasi yang didapatkan seperti itu," kata Hanif. []
Baca juga: Rizieq Shihab Sebut Reuni 212 Bela Agama dan Negara