Solo – Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,3 persen pada 2020. Namun pakar ekonomi Rizal Ramli meragukan target tersebut bisa tercapai.
Mantan Menteri Negara Koordinator Bidang Perekonomian ini justru memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 akan melambat. Dia memperkirakan ekonomi nasional hanya tumbuh sekitar 4,5 persen.
“Kalau ekonomi hanya gini-gini aja, maka tahun depan pertumbuhan ekonomi hanya dalam 4,5 persen,” ujarnya usai memberikan Seminar Ekonomi Bisnis, di Institut Agama Islam negeri (IAIN) Surakarta, Kamis 7 November 2019.
Menurut dia perlu langkah menanggulangi merosotnya pertumbuhan ekonomi, salah satunya pemerintah harus mengubah strategi ekonomi. "Strategi yang dilakukan pemerintah saat ini hanya akan menambah ekonomi Indonesia semakin memburuk," kata dia.
Pria kelahiran Padang 10 Desember 1954 ini mengatakan ekonomi Indonesia yang kian memburuk bisa dilihat dari beberapa faktor. Salah satunya banyak perusahaan besar yang terdaftar dalam bursa efek Jakarta (BEJ) tidak bisa membayar utang.
Kalau ekonomi hanya gini-gini aja, maka tahun depan pertumbuhan ekonomi hanya dalam 4,5 persen.
Rizal mengungkapkan data yang didapatkan bahwa 24 persen perusahaan tidak bisa membayar utang atau disebut dengan zombie company.
“Hari ini zombie company jumlahnya tahun lalu 13 persen, tahun ini 24 persen, naik 11 persen," kata dia.
Peraih gelar doktor ekonomi dari Universitas Boston pada 1990 ini bahkan memprediksi tahun depan bisa lebih anjlok lagi angkanya. Ada beberapa perusahaan yang gagal bayar utang seperti Podomoro Group, Jababeka, Dunia Tekstil dan lainnya. Jika ekonomi tahun depan membaik dari hari ini 5 persen naik jadi 6,5 persen.
"Perusahan yang gagal bayar tadi berkurang. Namun kalau tahun depan, sampai Desember tidak ada pengumuman tentang perubahan strategi ekonomi ya makin bertambah,” kata Rizal.
Rizal berharap pemerintah juga menyusun langkah yang berani mengatasi defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dia menyoroti solusi praktis pemerintah yang selalu berutang dan akan membebani APBN berikutnya dan generasi yang akan datang. []
Baca Juga:
- Rizal Ramli Tambah Kekuatan Massa ke Bawaslu
- NasDem: Rizal Ramli Terlalu Gengsi Mengaku Salah
- KA Joglosemarkerto Resmi Beroperasi, Perkuat Pertumbuhan Ekonomi