Rizal Djalil Tidak Menyesal Ketika Ditangkap KPK

Rizal Djalil selaku Mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI, tidak menyesal ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rizal Djalil (tengah) sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM). (Tagar/investor.id)

Jakarta - Rizal Djalil selaku Mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI, tidak menyesal ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia menganggap penahanan sebagai sebuah cobaan.

Ini bukanlah sebuah takdir, bukan juga musibah, tetapi murni cobaan yang diberikan Allah. Saya siap bertanggung jawab kalau memang dugaan yang diduga kepada saya terbukti di pengadilan,

Dalam proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kementerian PUPR tahun anggaran 2017-2018, Rizal menjadi tersangka dalam kasus suap proyek tersebut.

“Ini bukanlah sebuah takdir, bukan juga musibah, tetapi murni cobaan yang diberikan Allah. Saya siap bertanggung jawab kalau memang dugaan yang diduga kepada saya terbukti di pengadilan,” ujar Rizal di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta setelah konferensi pers, Kamis, 3 Desember 2020.

Rizal berharap agar kasus yang menimpanya tidak mencoreng citra institusi BPK. Para auditor di BPK sudah bekerja maksimal, termasuk timnya di Auditor Utama Keuangan Negara IV.

Dalam pengembangan kasus dugaan suap terkait proyek SPAM, Rizal dan Leonardo merupakan tersangka baru yang sebelumnya terdapat 8 tersangka divonis bersalah.

Rizal ditahan KPK di Rutan Cabang KPK di Gedung Merah Putih KPK, Sedangkan Leonardo di Rutan Cabang KPK di Pomdam Jaya Guntur.

Rizal sempat menemui Direktur SPAM Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan memiliki keinginan untuk ikut serta dalam proyek SPAM, Rizal melalui perwakilannya.

Proyek SPAM jaringan distribusi utama (JDU) Hongaria dengan pagu anggaran Rp 79,27 milliar, merupakan proyek yang diminati oleh Rizal.

Proyek SPAM JDU Hongaria tersebut dikerjakan oleh PT Minarta Dutahutama. Leonardo memiliki janji dengan Rizal untuk memberikan uang Rp 1,3 milliar dalam bentuk dollar, berkaitan proyek SPAM.

“Dalam pengembangan perkara ini, ditemukan dugaan aliran dana 100.000 dollar Singapura pada salah satu Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dari pihak swasta,” ujar Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang. [] (Farras Prima Nugraha)

Baca juga:

Berita terkait
Kasus Edhy Prabowo, KPK Mulai Soroti Ali Mochtar Ngabalin
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan status Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dalam kasus Edhy Prabowo.
Ditangkap KPK, Luhut Pandjaitan: Edhy Prabowo Orang Baik
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menilai Menteri Edhy adalah sosok orang baik.
Edhy Ditangkap KPK, Gerakan Muda Usul Pengganti ini ke Jokowi
Direktur Eksekutif Gerakan Muda Visioner (GEMUVI), Teofilus Mian Parluhutan usulkan sosok pengganti Edhy Prabowo ke Presiden Jokowi.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.