Riwayat Lima Kasus Baru Covid-19 di Tegal

Gugus Tugas Covid-19 Tegal mencatat tiga dari lima kasus baru Covid-19 memiliki riwayat perjalanan dari daerah episentrum.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro. (Foto: Pemkab Tegal/Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Trend kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah belum menunjukkan tanda-tanda menurun di masa new normal. Sebaliknya, justru terus meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan penambahan lima pasien positif Covid-19‎ dalam sehari, Jumat, 19 Juni 2020.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro ‎mengatakan ada lima pasien positif Covid-19 baru berdasarkan hasil pemeriksaan sampel swab keluar pada Jumat, 19 Juni 2020.

Saya berharap masyarakat tidak keliru atau salah mempersepsikan kehidupan normal baru.

‎"Sehingga secara akumulasi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal menjadi 30 orang, 13 diantaranya masih dirawat," kata Joko, Jumat malam, 19 Juni 2020.

Joko mengungkapkan tiga dari lima pasien positif Covid-19 tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan dari wilayah episentrum penularan Covid-19. ‎Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada seiring meningkatnya mobilitas warga dari dan ke luar daerah di masa new normal atau kehidupan normal baru.

Menurut Joko, ‎kehidupan normal baru bukan berarti masyarakat sudah bebas beraktivitas di luar rumah dan melonggarkan protokol pencegahan Covid-19, tapi justru harus semakin waspada dengan tidak bepergian ke luar kota, terutama yang tergolong zona merah, menghindari kerumunan, memakai masker dan menjaga jarak aman fisik minimal satu meter dengan orang lain‎.

“Saya berharap masyarakat tidak keliru atau salah mempersepsikan kehidupan normal baru. Masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas," ujar pria yang merupakan seorang dokter itu.

‎Joko merinci lima pasien positif Covid-19 tambahan tersebut yakni seorang laki-laki berinisial M, 45 tahun, asal Desa Timbangreja, Kecamatan Lebaksiu. M merupakan pasien dalam pengawasan (PDP)  dirawat RSUD dr Soeselo Slawi sejak Selasa 9 Juni 2020 dengan keluhan sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.

"M memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta," ujarnya.

Kemudian seorang pasien berinisial OH, asal Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi yang dirawat di RS Harapan Sehat Slawi. Sebelum dinyatakan positif, perempuan 28 tahun itu menjalani tes cepat mandiri di RSI PKU Muhammadiyah Singkil dengan hasil reaktif.

"Dari hasil anamnesa diketahui, OH memiliki riwayat perjalanan dari Cikarang, Bekasi," ujar Joko.

Selanjutnya pasien ketiga, lanjut Joko, adalah seorang perempuan berinisial SH, 27 tahun, asal Desa Sindang, Kecamatan Dukuhwaru. Sebelumnya, pasien SH menjalani tes cepat mandiri di RSI PKU Muhammadiyah Singkil dengan hasil reaktif yang dilanjutkan dengan pemeriksaan sampel swab pada Jumat, 5 Juni 2020.

"SH memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta pada akhir Maret 2020. Saat ini, pasien SH menjalani perawatan di RS Harapan Sehat Slawi," ucap Joko.

Adapun pasien keempat dan kelima adalah seorang perempuan berinisial R, 36 tahun, asal Desa Dukuhsembung, Kecamatan Pangkah dan ‎HA, 39 tahun, asal Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah. Keduanya dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi.

"Pasien R memiliki riwayat kontak erat dengan ibunya dari Semarang, sedangkan pasien HA merupakan kontak erat dari kasus terkonfirmasi positif, EP, 39 tahun, seorang dokter spesialis asal Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna yang meninggal dunia pada Kamis, 4 Juni 2020," ujar Joko. []

Berita terkait
Kendala PPDB Online SMA di Kota Tegal
Hari pertama pedaftaran PPDB di Kota Tegal, Jawa Tengah mengalami kendala. Salah satu server error.
Simulasi Sekolah di Tegal, Siswa Senang tapi Waswas
Simulasi masuk sekolah di masa new normal digelar di 40 sekolah di Kabupaten Tegal. Perasaan senang bercampur waswas membekap siswa.
Kasus DBD di Kabupaten Tegal Naik di Tengah Pandemi
Di masa pandemi, tak hanya kasus Covid-19 yang meningkat. Kasus DBD juga menunjukkan grafik peningkatan, termasuk yang meninggal dunia.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.