Ridwan Kamil Menyayangkan Demo Mahasiswa Ricuh

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada pemerintah pusat selalu menjalin komunikasi dengan publik sebelum mengambil keputusan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta kepada pemerintah pusat selalu menjalin komunikasi dengan publik sebelum mengambil keputusan.

Hal itu dikatakannya karena melihat aksi seribuan mahasiswa se-Bandung Raya yang menolak revisi Undang-Undang (UU) KPK dan UU KUHP yang terjadi di Gedung DPRD Jabar, Senin 23 September 2019 malam, yang menimbulkan korban.  

"Karena banyak hal yang perlu dialog sebelumnya, mungkin ruang dialog itu tak maksimal sudah keburu ada keputusan. Jadi, menurut saya perbanyak kembali dialog khususnya dari pemerintah pusat yang mengambil keputusan," kata Kang Emil di Gedung Sate Bandung, Selasa, 24 September 2019, seperti diberitakan Antara. 

Silakan unjuk rasa, tapi catatannya dua, kalau waktunya sudah berakhir mohon tertib membubarkan diri itu jam 18.00 WIB. Sampaikan dengan cara yang baik karena kita manusia komunikasi

Dia menyayangkan aksi unjuk rasa mahasiswa yang terjadi di berbagai daerah itu, menyebabkan kericuhan.  

"Saya turut prihatin adanya korban karena dinamika, mudah-mudahan bisa pulih lagi, simpati dari saya. Mari kita sama-sama instropeksi, tidak ada hal-hal yang tidak bisa didiskusikan," ucap dia.

Kata dia, tidak ada yang melarang untuk berunjuk rasa atau demonstrasi. Tetapi, harus mematuhi aturan yang berlaku. 

"Silakan unjuk rasa, tapi catatannya dua, kalau waktunya sudah berakhir mohon tertib membubarkan diri itu jam 18.00 WIB. Sampaikan dengan cara yang baik karena kita manusia komunikasi, tinggal disampaikan saja kan begitu," ujarnya.  

Sebelumnya, demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPRD Jawa Barat sempat diwarnai kericuhan saat massa mencoba masuk ke dalam kantor itu, Senin, 23 September 2019.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, sebanyak 87 mahasiswa mendapatkan perawatan medis karena menjadi korban dalam aksi yang berujung ricuh tersebut.

Massa yang terdiri ribuan mahasiswa dari 25 perguruan tinggi di Jawa Barat tersebut mencoba membuka pagar Kantor DPRD Jawa Barat. Sedangkan polisi yang berjaga juga melakukan pertahanan dengan dilengkapi tameng serta kelengkapan lainnya.

Akhirnya pagar terbuka dan sempat terjadi saling dorong hingga berujung baku hantam antara mahasiswa dengan polisi.[]  

Baca juga:

Berita terkait
Foto: Vandalisme Nodai Demo Mahasiswa di DPR RI
Tulisan vandal beragam dari mengkritik DPR hingga bahasa makian yang tak pantas. Corat-coretan tersebut terdapat di tembok pintu utama DPR.
Mahasiswa Demo Kecewa, DPR Tutup Mulut dan Telinga
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia yang berdemonstrasi di depan gedung DPR kecewa dan murka pada wakil rakyat.
3 Fakta Demo Mahasiswa Tolak RUU KPK dan RKUHP
Fakta-fakta mahasiswa dari berbagai universitas menggelar unjuk rasa menolak RKUHP dan revisi UU KPK.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.