Ribuan Warga Argentina Unjuk Rasa Tuntut Perbaikan Ekonomi

Puluhan ribu warga Argentina, Amerika Selatan, melakukan unjuk rasa di Buenos Aires, 16 September 2021, menuntut perbaikan ekonomi
Ribuan warga di Buenos Aires, Argentina, turun ke jalan protes pemerintahan Presiden Alberto Fernandez, 16 September 2021. Mereka menuntuk perbaikan ekonomi di tengah krisis politik yang terjadi di negara itu (Foto: voaindonesia.com - AFP/Magali Carvantes)

Buenos Aires - Puluhan ribu warga Argentina, Amerika Selatan, melakukan unjuk rasa di Buenos Aires pada Kamis, 16 September 2021, menuntut perbaikan ekonomi. Argentina pada saat ini sedang menghadapi situasi yang sulit karena jumlah pengangguran dan kemiskinan serta inflasi di negara tersebut terus meningkat.

Unjuk rasa tersebut terjadi ketika koalisi pemerintahan Presiden Alberto Fernandez mengalami kekalahan yang cukup menyesakkan dalam pemilihan umum awal menjelang pemilihan parlemen pada November. Hasil pemilihan umum awal tersebut mengancam jumlah mayoritas senat berkuasa dari koalisi pemerintah.

Kelas pekerja di Argentina menuntut pekerjaan dan peningkatan subsidi pangan di tengah krisis ekonomi, yang keadaanya diperparah oleh pandemi virus corona (Covid-19). Krisis tersebut telah menyebabkan 42 persen dari total populasi penduduk sebanyak 45 juta berada dalam kemiskinan.

"Saya tidak mendukung atau menentang pemerintah .... kami ingin bekerja, kami ingin pabrik beroperasi," seorang pengunjuk rasa, yang bernama Gisela mengatakan pada Kantor Berita AFP. Ia merupakan ibu dari tiga orang anak.

Akibat resesi yang sudah berlangsung sejak 2018, Argentina memiliki salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia -32% dari Januari hingga Agustus 2021– dengan hutang sebesar 44 miliar dolar AS kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Argentina harus membayar sejumlah 1,9 miliar dolar AS dari hutang tersebut yang jatuh tempo bulan ini dan 1,9 miliar dolar AS lagi pada Desember 2021.

Negara Amerika Latin itu mengalami penurunan PDB 9,9% pada tahun lalu. Pemerintah pada Kamis, 16 September 2021, memperkirakan pertumbuhan ekonomi 4% untuk tahun 2022 dan inflasi sebesar 33%.

Selama akhir pekan lalu, koalisi kiri-tengah Frente de Todos yang berkuasa mengumpulkan kurang dari 31% suara menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada 14 November 2021 mendatang untuk memperbarui setengah dari kursi di Chamber of Deputies dan sepertiga dari kursi di Senat.

Aliansi itu memiliki jumlah mayoritas di Senat, yang ingin dipertahankannya dan sekaligus berharap meraih hal serupa di majelis rendah.

pemilu di argentinaOrang-orang tampak antre untuk berikan suaranya di salah satu TPS di Buenos Aires, Argentina, pada 12 September 2021. Pemilu tersebut merupakan pemungutan suara awal untuk menentukan kandidat pada pemilu November nanti (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Agustin Marcarian)

Pemungutan suara pada Minggu, 12 September 2021, bertujuan memilih kandidat untuk pemilihan umum November nanti, namun pemungutan suara itu juga juga dianggap sebagai barometer antusiasme warga pada pemilu yang akan datang.

"Saya tidak tahu mengapa mereka (pihak berwenang) terkejut, Anda dapat melihat mereka tidak tinggal di lingkungan kami karena siapa pun dapat melihatnya: kemarahan atas kurangnya pekerjaan dan pendidikan," kata seorang pengunjuk rasa, Eduardo Belliboni kepada AFP.

Menanggapi sejumlah protes, Fernandez mengatakan pemerintahnya berutang beberapa "jawaban" kepada rakyat di negara itu (mg/jm)/AFP/voaindonesia.com. []

Evo Morales Mendapat Suaka Politik dari Argentina

Polisi Argentina Geledah Kantor Dokter Pribadi Maradona

Lionel Messi Merasa Senang Jika Argentina Juara Copa America

Kembali Tak Cetak Gol, Messi Puas Argentina Kalahkan Peru

Berita terkait
Laga Brasil Vs Argentina Disetop, Kurangnya Perencanaan?
Di Brasil, orang yang berasal dari Inggris masuk ke ‘red list’ yang mengharuskan mereka untuk karantina selama 14 hari.