Turis Jerman, Gowes dari Malioboro Sampai Paris

Pemerintah kota Yogyakarta sangat memanjakan wisatawannya. Kini jika anda ingin berkeliling ke beberapa tempat wisata di kota Yogyakarta, anda tinggal memakai Jogjabike. Ini tarifnya
Pemkot Yogyakarta menyediakan Jogjabike di Malioboro agar wisatawan lebih nyaman dan puas dalam menikmati Kota Yogyakarta. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Pemkot Yogyakarta memanjakan wisawatan. Salah satunya dengan Jogjabike, sepeda kayuh berbasis aplikasi. Cocok untuk menyusuri sejumlah objek wisata di Kota Yogyakarta yang jaraknya berdekatan.

Ada empat titik lokasi penyediaan sepeda kayuh ini. Terbanyak di Malioboro, jumlahnya ada 108 unit. Lalu di Jalan Suroto Kotabaru ada 12 unit. Taman Pintar ada delapan unit dan Loko Cafe Malioboro 10 unit.

Wisatawan bisa menyewa sepeda ini sepuasnya. Biayanya hanya Rp 5.000 per jam. Semua sepeda masih baru dan layak pakai. Ada tim khusus yang melakukan perawatan, seperti uji emisi kalau untuk sepeda bermotor.

Sangat nyaman menaikinya. Bahkan, saking nyamannya seorang turis dari Jerman, menyewa Jogjabike ini sampai lupa waktu. Dia mengayuh Jogjabike dari Malioboro sampai Paris. Bagi warga Yogyakarta, Paris merupakan istilah atau singkatan kata dari Pantai Parangtritis.

Marketing Jogjabike, Salsa mengatakan, sebenarnya area Jogjabike hanya di dalam Kota Yogyakarta saja. Di luar area itu, akan terlacak keberadaan sepedanya. "Pernah ada turis dari Jerman, karena nyaman gowes dari Malioboro sampai Paris," kata Salsa, Sabtu 13 Juli 2019.

Artikel lainnya: UMY Yogyakarta Bentuk Tim Satgas Perangi Rokok

Salsa mengatakan, turis Jerman tersebut tidak berniat mencuri sepeda. Tapi karena ketidaktahuan. Dia mengembalikan sepedanya lalu bilang, sangat nyaman.

Jogjabike ini didesain untuk menyusuri objek wisata jarak pendek. Lokasi antar objek wisata di Yogyakarta juga berdekatan. Ada Malioboro, Keraton Yogyakarta, Tamansari, Puro Pakualaman, Taman Pintar, Benteng Vredeberg, Museum Serangan Oemoem  atau Titik Nol Kilometer dan lainnya.

Prospek ke depan Jogjabike pasti lebih baik. Apalagi Malioboro sedang dirancang sebagai kawasan semi pedestrian. Sehari, rata-rata ada 100 penyewa Jogjabike ini.

Salsa menjelaskan, Jogjabike berkonsep smart bike. Penyewa sepeda bisa menggunakannya tanpa harus berbicara dengan si penjaga. "Kala persewaan pada umumnya dijagain kan, berapa sewanya lalu bayar ke penjaga. Kalau Jogjabike tidak, karena berbasis aplikasi," kata dia.

Lalau bagaiman untuk menyewa Jogjabika? Pertama harus punya aplikasi Inabike (Indonesia Bike) di App Store atau Play Store. Setelah mendownload melakukan top up minimum Rp 10.000. "Sampai saat ini yang mendownload aplikasi sudah 30.000 orang lebih," ujar dia.

Dia menyebutkan, selain pemasaran offline, PT Trijaya Komunika selaku pengelola Jogjabike juga melakukan pemasaran di media sosial. Di instragram misalnya, followernya sudah 14.000 user.

Sepeda Jogjabike ini dilengkapi GPS. Pusat bisa mendeteksi keberadaan Jogjabike berada. "Kalau sudah keluar area, otomatis scan device dan langsung masuk ke ponsel pengguna. Kalau pun GPS dicopot paksa, tetap terleacak keberadaan sepedanya," ujar dia.

Rudian, 30 tahun, wisatawan asal Surabaya mengatakan, Jogjabike memberi kenyamanan bagi wisatawan. Berkunjung dari tempat wisata ke tempat lain begitu mudah. "Asyik gowes, tidak secapek kalau jalan kaki," kata dia.

Artikel lainnya: Polresta Yogyakarta Tangkap Bonek Bersenjata Tajam

Selain itu, naik Jogjabike juga bisa dibilang bebas macet. Saat jalanan Kota Yogyakarta macet, dengan naik Jogjabike bisa zig zag menerobos kemacetan. Sehingga lebih cepat sampai ke tempat tujuan. "Mau cari jalan pintas juga gampang, Jogjabike bisa keluar masuk kampung," ujar dia.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, jumlah Jogjabike terus meningkat. Awalnya hanya 20 unit kini menjadi 200 unit yang tersebar di empat titik. Jumlah penggunanya juga meningkat. Ini membuktikan Jogjabike direspon positif.

"Jogjabike ini memang dirancang untuk memfasilitasi wisatawan agar bisa menikmati Yogyakarta senyaman mungkin. Kita ciptakan Yogyakarta selalu ngangeni (kangen atau hasrat untuk mengunjungi lagi)," kata dia. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.