Banda Aceh – Hampir sepanjang tahun Provinsi Riau dikepung oleh kabut asap. Tebalnya kabut asap yang menyelimuti membuat masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar. Diketahui salah satu wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan adalah Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kebakaran lahan dan hutan itu membuat Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Utara bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menggelar kegiatan Goes to School for Humanity dengan cara mengajak siswa peduli terhadap bencana asap yang menimpa Riau.
Ketua MRI Aceh Utara, Muhadaruddin mengatakan sebagai seorang muslim perlu saling tolong menolong serta meringankan penderitaan orang yang dilanda musibah.
"Saudara-saudara kita di Riau saat ini dikepung kabut asap yang bisa merusak kesehatan. Dukung mereka agar terlepas dari bencana asap ini," katanya, di Banda Aceh, Rabu 18 September 2019.
Ia menambahkan, cukup banyak masyarakat mengalami dampak bencana dari asap tersebut. Tidak terkecuali kalangan anak-anak, dewasa, dan lanjut usia. Bahkan ada bayi empat bulan meninggal dunia diduga sesak napas karena kabut asap itu.
Usai sosialisasi di sana, MRI-ACT melanjutkannya dengan aksi penggalangan kepedulian terhadap bencana asap Riau di persimpangan Lhoksukon, Krueng Geukueh, dan Bayu.
Kami juga mengajak para dermawan untuk membantu masyarakat yang terkena ISPA
Pengendara dan masyarakat sekitar diajak mendukung dan mendoakan agar bencana asap Riau segera berakhir.
"Dari galang dana ini nantinya diharapkan kesadaran masyarakat saling membantu semakin meningkat," pungkasnya.
Secara terpisah, Komandan Regu Damkar Mandau Jefrianto menerangkan, Kamis lalu adalah hari ke-9 timnya melakukan pemadaman api di sana.
Kondisi dasar permukaan dari tanah gambut membuat api di desa Harapan Baru tidak tampak jelas, namun asap terus hidup, mengakibatkan pohon tumbang dengan sendirinya, hal ini terus terjadi karena api membakat dasar tanah dan akar-akar dari pepohonan.
"Kita harus memastikan bahwa asap betul-betul hilang sampai habis ke akar-akarnya. Jika masih ada asap, maka angin dan cuaca panas akan menyebabkan asap kembali hidup dan membakar lahan yang ada," kata Jefrianto dalam keterangan yang diterima Tagar.
Sebagai bentuk pencegahan dari kabut asap sekaligus edukasi kepada masyakat, ACT Duri memberikan masker gratis kepada pengguna jalan.
"Kami juga mengajak para dermawan untuk membantu masyarakat yang terkena ISPA, penyakit paru-paru, pernapasan, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh kabut asap. Para dermawan bisa menyalurkan kepedulian terbaiknya melalui ACT," ungkap Andika, Tim Program ACT Duri.
Hingga saat ini, jutaan saudara terancam penyakit ISPA bahkan hingga pnemonia. Sekolah pun terpaksa meliburkan kegiatan belajar-mengajarnya. Dampak kabut asap juga merugikan pertanian, peternakan, hingga sektor bisnis jasa. []