Respons DPRD DIY Setelah Darurat Corona Diperpanjang

Pemda DIY memperpanjang status tanggap darurat bencana Corona hingga 31 Juli 2020. Begini respons DPRD DIY.
Gedung DPRD DIY Jalan Malioboro Yogyakarta (Foto: Dok. Tagar)

Yogyakarta – DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong agar Pemda DIY memprioritaskan pemulihan ekonomi secepatnya. Meski dalam status tanggap darurat wabah Covid-19 yang baru saja diperpanjang sampai 31 Juli 2020.

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengatakan status tanggap darurat wabah Corona memang masih cukup penting dipertahankan melihat kondisi kesehatan sampai saat ini belum stabil. Harapannya agar masyarakat tidak terlena dengan isu new normal dan Pemda mudah mengambil langkah dalam penggunaan anggaran.

Namun, terlepas dari hal tersebut, yang jauh lebih penting adalah bagaimana program program recovery terutama perekonomian segera massif dilakukan. "Saat ini dampak ekonomi sangat dirasakan oleh masyarakat dan jangan sampai pemerintah terlambat mengambil tindakan. Jika terlambat, sangat dikhawatirkan perekonomian semakin terpuruk,” kata Huda dalam keterangan tertulisnya pada Kamis 25 Juni 2020.

Menurut Huda, pemulihan di bidang ekonomi harus dilakukan dengan cermat dan dipilih program-program yang strategis, mengingat keterbatasan kemampuan anggaran Pemda DIY. “Tidak semua hal bisa dilakukan Pemda. Justru perannya dalam recovery ini diutamakan untuk menstimulasi dan mendukung berbagai kreativitas dan solidaritas yang sudah tumbuh di masyarakat,” ucapnya.

Ibaratnya bermain musik, Pemda mengorkestra berbagai potensi yang sudah tumbuh, mensinkronkan, mensinergikan, dan mendukung dengan kebijakan dan anggaran.

Politikus PKS ini menyebut poin utama pemulihan ekonomi ini adalah mendorong masyarakat untuk bangkit dengan kreativitas dan solidaritasnya masing masing. “Ibaratnya bermain musik, Pemda mengorkestra berbagai potensi yang sudah tumbuh, mensinkronkan, mensinergikan, dan mendukung dengan kebijakan dan anggaran,” ujarnya.

Huda mengatakan potensi masyarakat perlu didorong dan dikuatkan dengan kebijakan serta stimulan anggaran seperti terhadap perluasan jangkauan di bidang Usaha Kecil Menengah (UKM). 

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri YudianaWakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana (Foto: Istimewa)

“Sudah ada program gratis ongkir (ongkos kirim) dalam stimulasi UKM. Tetapi perlu diperluas dengan melibatkan jaringan UKM maupun layanan transportasi online yang sudah ada. Jangan hanya pakai platform mitra dinas saja. Dengan demikian jangkauan akan semakin luas dan manfaat semakin besar,” katanya.

Menurut Huda, kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk dan kapasitas anggaran pemerintah yang turun drastis karena untuk penanganan Corona harus dibuat strategi pengimbang. Supaya dampak pandemi terhadap masyarakat bisa dikurangi.

Huda mengungkapkan strategi pengimbang itu adalah dengan mengaktifkan gerakan solidaritas dan kreativitas masyarakat. Sebanyak mungkin kreativitas positif didukung, diperkuat, dan disinergikan. "Program recovery ini sebaiknya difokuskan untuk itu, tidak harus pemerintah berdiri sendiri saat ini,” ucapnya.

Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana mengatakan, status tanggap darurat wabah Covid-19 di DIY yang sebelumnya sampai 30 Juni diperpanjang hingga 31 Juli 2020 mendatang. Hal ini karena masih kurangnya kedisiplinan dari masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan virus.

Dia mengungkapkan, meski status diperpanjang namun upaya yang dilakukan Pemda DIY yakni terus bersiap membuka aktivitas ekonomi. Seperti pusat perbelanjaan, objek wisata, maupun hotel. []

Berita terkait
Alasan Darurat Corona di Yogyakarta Diperpanjang
Pemda DIY menyepakati masa tanggap darurat Corona diperpanjang hingga 31 Juli 2020. Ini alasannya.
Update Covid-19 per 25 Juni 2020 di Yogyakarta
Lima pasien sembuh dan ada penambahan tujuh pasien baru Corona, demikian update Covid-19 di Yogyakarta per 25 Juni 2020.
10 Destinasi Wisata Siap New Normal di Yogyakarta
Ada 10 destinasi wisata di Provinsi DIY menjadi pilot project new normal. Destinasi itu tersebar di Bantul, Gunungkidul dan Sleman.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya