Resah Akibat Sederet Blunder Para Pembantu Jokowi

Lambat dan lemah dalam mengonsolidasikan satuan kerja, banyak blunder telah dilakukan oleh pembantu Jokowi sehingga meresahkan masyarakat.
Koordinator Forum Strategis Arah Bangsa (Fostrab) Jamaluddin Malik (dua dari kanan). (Foto: Tagar/ANTARA/HO-Dok Fostrab.)

Jakarta Selama masa pandemi para pembantu presiden Jokowi seakan lambat dan lemah dalam mengonsolidasikan satuan kerjanya masing-masing. Banyak blunder telah dilakukan oleh pembantu Jokowi sehingga membuat masyarakat resah.

Hal itu disampaikan Forum Strategis Arah Bangsa (Fostrab) yang mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk mengambil langkah-langkah strategis dan taktis serta ketegasan obyektif dalam menghadapi situasi nasional dan internasional.

"Blunder dilakukan oleh para pembantu presiden, seperti disaksikan beberapa hari lalu, yaitu pembagian 20.000 masker Satgas Covid-19 untuk suatu acara yang tidak seharusnya diselenggarakan di Petamburan, Jakarta Pusat," kata Koordinator Fostrab Jamaluddin Malik, dalam pernyataannya, di Jakarta, Selasa, 17 November 2020.

Masyarakat, kata Jamaluddin, acapkali menyaksikan visi misi Presiden terkadang tidak di-"ejawantah"-kan secara maksimal oleh para pembantunya, terutama para menteri yang minim "sense of social and politics".

"Sejak dilantik sebagai Presiden RI untuk periode keduanya pada Oktober 2019, bisa dikatakan Presiden Jokowi memasuki fase terberatnya," imbuh dia.

Blunder lain, Jamaluddin mencontohkan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang bertujuan menggerakkan perekonomian, tetapi akibat minimnya sosialisasi membuat kebijakan tersebut ditentang banyak pihak.

"Apalagi ditambah adanya kesalahan ketik pada draft akhir UU Cipta Kerja dan "surat perintah" kepada elemen mahasiswa untuk menyudahi aksi-aksinya," tutur Jamaluddin dilansir Antara.

Menurut dia, pandemi Covid-19 juga mengkhawatirkan dari aspek kesehatan serta ekonomi karena mengancam Indonesia masuk ke jurang resesi ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah mendekati minus 3,5 persen pada kuartal III.

Disadari atau tidak, katanya, "blunder-blunder" tersebut justru berpengaruh negatif kepada Presiden Jokowi sehingga banyak wacana yang muncul di masyarakat bahwa negara dikelola dengan tidak profesional, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Fostrab yang terdiri dari organ-organ penggerak Jokowi menyampaikan sejumlah sikap, di antaranya meminta Presiden Joko Widodo untuk mengambil langkah-langkah strategis dan taktis serta ketegasan obyektif dalam menghadapi situasi nasional dan internasional.

Kedua, meminta Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi dan mengganti menteri, staf khusus, dan perangkat lain yang kinerjanya sudah tidak lagi sesuai dengan visi dan misi presiden.

Ketiga, meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk lebih cermat dan selektif dalam menerima informasi dan masukan dari para pembantu presiden.

Keempat, meminta kepada Presiden Joko Widodo sebagai Panglima Tertinggi untuk menertibkan TNI/Polri, termasuk aparatur negara yang melakukan manuver-manuver sehingga dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Kelima, meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan komunikasi intensif dengan tokoh agama, ormas keagamaan, dan masyarakat adat demi menjaga keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara.

Keenam, Presiden Joko Widodo tidak boleh tunduk atas tekanan negara manapun, bahwa Indonesia sebagai negara berdaulat dan menganut politik bebas aktif yang telah diatur dalam konstitusi Republik Indonesia.

Kemudian, Fostrab juga mengajak seluruh masyarakat untuk mewaspadai provokasi dari entitas kelompok tertentu yang akan membuat kegaduhan sehingga berimbas pada perpecahan suku, agama dan ras (SARA).[]

Berita terkait
Jokowi Minta Mendagri, Kapolri, Satgas Covid-19 Lebih Tegas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Mendagri, Kapolri, Panglima TNI, Satgas Covid-19 lebih tegas, jangan hanya imbauan protokol kesehatan.
Viktor Sirait: Pembantu Jokowi, Gunakan Prinsip Kehati-hatian
Kami percaya Pak Jokowi mampu membawa bangsa ini keluar dari kesulitan pendemi. Bangsa ini punya potensi ekonomi yang cukup baik. Viktor S. Sirait.
Kirim Masker ke Rizieq Shihab, Alibi Doni Monardo Berantakan
Pemberian 20.000 masker untuk resepsi pernikahan putri Rizieq Shihab oleh BNPB dikecam. Ade Armando menyebut kebijakan Doni Monardo berantakan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.