Surabaya - Rencana kenaikan cukai pada awal 2020 berdampak pada melambungnya harga rokok. Meski kenaikan tidak terlalu signifikan, harga rokok memicu terjadinya inflasi di Jawa Timur (Jatim) sepanjang November 2019. Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Satriyo Wibowo mengatakan selama November,
rokok filter kretek naik 0,64 persen dan menyumbang inflasi 0,0115 persen. Sedangkan rokok kretek naik 0,70 persen sehingga memicu inflasi 0,0064 persen. "Awal tahun biasanya ada kenaikan cukai, sehingga (mulai) ada kenaikan yang cukup signifikan," katanya dalam jumpa pers di Surabaya, Senin 2 November 2019.
Menurutnya, kenaikan rokok sudah terlihat sejak beberapa bulan menjelang naiknya cukai baru. Harapannya dengan naiknya harga rokok, masyarakat sudah tidak kaget ketika cukai baru diterapkan. "Jadi setiap bulan sudah naik sedikit demi sedikit. Nanti saat di Januari tidak terlalu tajam kenaikannya," kata Satriyo.
Sementara itu, selama November 2019 inflasi di Jawa Timur sebesar 0,23 persen. Inflasi tertinggi di Sumenep yang mencapai 0,41 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Malang yakni 0,01 persen.
BPS Jawa Timur memprediksi Bulan Desember inflasi masih akan lebih tinggi dibanding bulan lalu. Mengingat ada beberapa hari nasional, seperti Natal dan Tahun baru, serta libur sekolah. "Di Desember 2017 dan 2018 itu naik lebih tinggi dari November," ungkap Satriyo.
Sedangkan laju inflasi tahun kalender Jawa Timur, mulai Januari sampai November 2019,mencapai 1,59 persen. Satriyo optimistis target inflasi tahun ini yaitu di bawah 3,5 persen bisa tercapai.[]
- Baca Juga: Inflasi 2019, BPS Waspadai Harga Tiket Pesawat Naik
- Akhir 2019 BI Pastikan Inflasi Jakarta Terkendali