Relawan Jokowi Centre Kritik Gubernur DKI Anies Baswedan

Relawan Jokowi Centre menilai Gubernur Anies Baswedan setengah hati menangani Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Tagar/net)

Jakarta - Relawan Jokowi Centre kritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mereka menilai Anies tidak serius menangani Covid-19 di ibukota.

Sekretaris Jenderal Jokowi Centre, Imanta Ginting mengatakan, Anies Baswedan, setengah hati dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia.

"Menurut kami, Gubernur Anies setengah hati memutus mata rantai Covid-19 di Jakarta. Lihatlah, pimpinan ormas dibiarkan bikin pesta di Petamburan. Kalau sungguh-sungguh, seharusnya pesta yang dihadiri ribuan orang itu tidak dibolehkan, karena berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 17 November 2020.

Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa lebih tegas menegakkan hukum bagi siapapun yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Sesuai kewenangannya, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan PSBB yang menjadi landasan hukum untuk membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah.

Pemerintah pusat juga telah menerbitkan Inpres No 6 tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Covid-19 yang menjadi dasar hukum untuk membubarkan keramaian.

"Gubernur Anies terbukti bisa tegas kepada rakyat, buktinya warung sembako yang timbulkan keramaian langsung ditindak tegas. Namun pesta di Petamburan dibiarkan saja. Apa karena tokoh ormas penyelenggara pesta itu pendukungnya sehingga dirinya membiarkan saja? Entahlah, hanya Anies yang tahu, " ujarnya.

Jadilah contoh yang baik kepada masyarakat. Kalau tokoh masyarakat dan tokoh agama patuh pada aturan protokol kesehatan, maka masyarakat kita pasti patuh juga.

Lebih lanjut, Imanta meminta kepala daerah di seluruh Indonesia, termasuk Gubernur DKI Jakarta, sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah agar kooperatif dengan pemerintah pusat dalam menegakkan protokol kesehatan supaya kehidupan masyarakat segera pulih.

"Untuk ke depannya, Pemda dan masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan, sehingga tidak membahayakan diri dan orang lain. Pemerintah daerah dan aparat keamanan harus menjadi contoh dan teladan kepada masyarakat. Jangan membiarkan terjadinya pelanggaran yang menyakiti hati masyarakat yang telah disiplin selama 9 bulan menaati aturan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Gunakan Hak Interpelasi, PSI: Anies Baswedan Langgar Protkes

Baca juga: Ditanya Pelanggaran Rizieq Shihab, Anies Ungkit Protkes Pilkada G

Kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama, Imanta mengharapkan agar dapat menjadi contoh dan teladan di tengah masyarakat. "Jadilah contoh yang baik kepada masyarakat. Kalau tokoh masyarakat dan tokoh agama patuh pada aturan protokol kesehatan, maka masyarakat kita pasti patuh juga," kata dia. []

Berita terkait
Jokowi Centre: Rakyat Indonesia Harus Tahu New Normal
New normal: pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, tetap di rumah kalau tidak terlalu penting untuk berada di luar rumah. Produktif, sehat.
Gunakan Hak Interpelasi, PSI: Anies Baswedan Langgar Protkes
Politisi PSI Anggara Wicitra Sastroadimojo bakal gunakan hak interpelasi DPRD DKI panggil Gubernur Anies Baswedan diduga langgar protokol kesehatan
Soal Rizieq, Polisi Ungkap Agenda Pemeriksaan Anies Baswedan
Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Pol Argo Yuwono ungkap agenda pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan terkait acara Rizieq Shihab.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.