Relawan: Jangan Intervensi Jokowi Soal Kabinet

Komite Penggerak Nawacita meminta jangan ada pihak yang mengintervensi pembentukan kabinet Jokowi periode 2019-2024.
Presiden Joko Widodo akrab disapa Jokowi. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta - Berbagai organisasi relawan Jokowi yang tergabung dalam Komite Penggerak Nawacita meminta jangan ada pihak yang mengintervensi pembentukan kabinet Jokowi periode 2019-2024. Hal ini merespon klaim sepihak Tim Penjaring Calon Menteri Kabinet Jokowi yang mengatakan telah menginventarisir sejumlah nama.

Ketua Umum Masyarakat Peduli Pangan Indonesia (Mappan Indonesia) Wignyo mengatakan penunjukan menteri merupakan hak presiden.

"Itu hak prerogatif presiden untuk menunjuk menteri-menteri pembantunya. Jangan sampai ada penggiringan opini dan klaim seakan-akan ada tim yang sudah 'menggarap' kabinet," tegas Wignyo saat memberikan keterangannya di Jakarta, Selasa 14 Mei 2019. 

"Itu tidak baik dan berbahaya. Beri keleluasaan kepada Presiden," sambung Wignyo.

Baca juga: Klaim Menang, Prabowo Sebut Pemerkosaan Demokrasi

Di tempat yang sama, pengurus DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Viktor S. Sirait menuturkan Presiden Jokowi sangat paham siapa menteri yang tepat untuk menduduki jabatan untuk membantunya.

"Pak Jokowi sudah satu periode, tentu sudah sangat paham terkait siapa yang tepat untuk menduduki jabatan menteri. Semua harus memberikan ruang agar Jokowi memilih kabinetnya, itu hak prerogatif Presiden," kata Viktor.

Ia mengimbau sebaiknya semua pihak menahan diri agar jangan membangun opini atau membentuk tim menentukan pilihan menteri kabinet kerja Jokowi.

Baca juga: Prabowo Tegaskan Tolak Hasil Penghitungan Pemilu

Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bambang J Pramono. Ia mengimbau untuk semua menyatukan kekuatan membangun negeri.

"Sayang negeri ini dipecah-pecah untuk kepentingan sempit. Kami berharap Presiden bisa membangun the wining team untuk menjalankan program Nawacita jilid 2," ucap Bambang.

Ia juga menegaskan tidak ada yang menggiring opini demi kepentingan sesaat.

Baca juga: Tuan Guru Bajang Gantikan Menteri Agama Lukman Hakim?

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Dedy Mawardi mengingatkan, jangan menggiring opini seolah-olah ada tim seleksi kabinet.

"Dalam memilih ibukota saja Presiden perlu meninjau secara langsung untuk mendapat suasana batin. Jadi percayalah pengalaman lima tahun ini pasti memberi pelajaran pada beliau untuk menilai orang- orang seputaran dia. Beri ruang Presiden memilih tim kabinetnya," kata Dedy.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Komite Rakyat Nasional-Jokowi (Kornas-Jokowi) Akhrom Saleh mengatakan real count yang dilakukan War Room Tim Kampanye Nasional (TKN) yang sudah mencapai angka 80 juta suara berdasarkan C1 membuat pihaknya yakin Jokowi dapat memimpin republik ini dua periode.

Komite Penggerak Nawacita terdiri dari beberapa elemen relawan pendukung Jokowi diantaranya Seknas Jokowi, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Bara JP, Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB), Mappan Indonesia, Kornas-Jokowi, Almisbat dan Paguyuban Relawan Nusantara (PRN). []

Berita terkait