Bandung - Universitas Widyatama, Bandung, Jawa Barat, kembali mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas bursa kerja daring pertama dan terlama melalui Zoom yang diselenggarakan perguruan tinggi.
Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh pendiri MURI, Jaya Suprana, kepada Rektor Universitas Widyatama, Prof Obsatar Sinaga, melalui Zoom dan disaksikan oleh civitas akademika Universitas Widyatama.
“Pertama saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-19 untuk Universitas Widyatama, dan selamat atas rekor nasional dan internasional yang mengagumkan ini, untuk bursa kerja daring yang pertama dan terlama di Indonesia bahkan di dunia,” kata Jaya Suprana dalam acara Penyerahan Rekor MURI yang dilakukan secara daring melalui Zoom, Bandung, 15 Agustus 2020.
1. Rekor-rekor yang Membanggakan dan Bermanfaat Bagi Masyarakat
Menurut Jaya Suprana, apa yang sudah dilakukan Universitas Widyatama tersebut (bursa kerja daring yang dilakukan mulai 24 Juli hingga Sabtu 15 Agustus 2020) sangat membanggakan dan patut diapresiasi serta dicontoh. Sebab, Universitas Widyatama secara langsung membantu pemerintah dalam mengurangi tingginya angka pengangguran, terutama membantu masyarakat yang belum memiliki pekerjaan hingga masyarakat korban Pemutusan Hubungan Kerja.
“Saat ini, di tengah pandemi Covid-19 masyarakat yang paling menderita adalah mereka yang kehilangan pekerjaan, mereka yang di PHK perusahaan. Sehingga, dengan adanya bursa kerja daring ini sangat membantu mereka yang tengah membutuhkan pekerjaan,“ ujarnya.
Jaya mengaku sangat bangga atas apa yang dilakukan Univeritas Widyatama tersebut. Dia pun berharap agar Universitas Widyatama terus membuat rekor-rekor yang membanggakan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Di tempat yang sama, rektor Universitas Widyatama, Prof Obsatar Sinaga, mengatakan bahwa kegiatan bursa kerja daring yang dilakukan Universitas Widyatama sejak Jumat 24 Juli hingga Sabtu 15 Agustus ini sejak awal tidak mengejar rekor MURI, tetapi sebagai langkah konkret Universitas Widyatama untuk mengatasi masalah tingginya angka pengangguran di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Kita melihat kondisi di lapangan, perusahaan-perusahaan banyak yang justru mem-PHK karyawan, merumahkan. Kita mencoba memecahkan masalah tersebut dengan mengajak perusahaan-perusahaan untuk menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya, dan itu menjadi target kita,” kata Prof Sinaga.
2. Lulusan Widyatama Tersebar di Berbagai Industri dan Perusahaan
Bursa kerja daring Universitas Widyatama ini, lanjut Prof Sinaga, sejauh ini telah diikuti kurang lebih 8.000 orang, dan bisa saja bertambah mengingat sampai saat ini (siang ini) kegiatan bursa kerja daring masih berlangsung. Sedangkan dari perusahaannya, ada 29 perusahaan yang mengikuti kegiatan ini yang merupakan mitra yang selalu berkolaborasi dengan Universitas Widyatama.
“Sebenarnya ada 48 perusahaan yang selalu berkolaborasi dengan Universitas Widyatama, tetapi yang siap atau yang membuka rekrut karyawan baru hanya 29 perusahaan,“ katanya.
Adapun untuk lulusan dari Universitas Widyatama banyak diserap oleh berbagai sektor industri, perusahaan nasional hingga multinasional. Terutamanya lulusan dari fakultas ekonomi, namun apabila melihat secara umum hampir semua alumni dari berbagai jurusan atau bidang study yang ada di Universitas Widyatama terserap di semua sektor industri dan berbagai perusahaan.
“Alumni kita tersebar dimana-mana, tergantung bidang studi atau kepakaran yang dimilikinya. Memang yang paling banyak alumni Fakultas Ekonomi, tapi ya, bisa dikatakan hampir semua merata. Ambil contoh PT Bio Bio Farma 70% karyawannya dari Universitas Widyatama (dari berbagai disiplin ilmu),” ujar Prof Sinaga.
Untuk diketahui, selain penghargaan MURI atas bursa kerja daring pertama dan terlama melalui Zoom yang diselenggarakan perguruan tinggi, Universitas Widyatama sudah meraih lima penghargaan rekor MURI. Pada 2019, Universitas Widyatama pun pernah mendapatkan penghargaan MURI untuk bursa kerja yang diselenggarakan selama 46 jam tanpa henti. []
