Rekaman Pertemuan Prabowo-Jokowi 2014 Beredar

Beredar rekaman pertemuan Prabowo dan Jokowi di grup WhatsApp, keterangannya seolah-olah merupakan pertemuan setelah Pilpres 2019.
Pertemuan Prabowo dan Jokowi di tahun 2014. (Foto: Beritasatu)

Jakarta - Beredar rekaman pertemuan Prabowo dan Jokowi di grup WhatsApp, dengan keterangan seolah-olah merupakan pertemuan setelah Pilpres 2019. Sontak, rekaman itu mendapatkan respon sejumlah pihak.

Entah ada maksud apa dengan beredarnya rekaman tersebut, untuk lelucon atau penyejuk di tengah panasnya hubungan kedua tokoh nasional Indonesia itu.

Sebelumnya beberapa tokoh sudah memberikan komentar perihal pertemuan antara Jokowi dan Prabowo. Mereka menganggap perlu keduanya melakukan rekonsiliasi untuk kebaikan bersama.

Baca juga: Prabowo-Jokowi, Rekonsiliasi Tanpa Mahar

Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin sempat mengungkapkan pertemuan Jokowi dan Prabowo tinggal menunggu waktu yang tepat. Menurut dia, komunikasi telah dibangun di antara kedua belah pihak.

"Kita tinggal menunggu waktu yang tepat agar bisa bertemu dengan Prabowo-Sandiaga," kata Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara di Serang, dikutip dari Antara, Minggu, 30 Juni 2019.

Rekonsiliasi bagi peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 penting dilakukan. Rekonsiliasi itu, kata dia, untuk memikirkan kepentingan negara dan bangsa yang lebih besar pasca-putusan Mahkamah Konstitusi(MK).

Sementara itu, Pengamat Hukum Tata Negara dan Sosial Universitas Pasundan Bandung Arief Tugiman menilai pertemuan Jokowi dan Prabowo sebaiknya segera dilakukan agar polarisasi antar pendukung dua kubu terkisis dan hilang.

"Saya mendorong adanya pertemuan Prabowo-Sandiaga dengan Jokowi-Ma'ruf Amin segera dilakukan. Ya, sebagai contoh dari para elite politik atau arus utama baru arus bawah mengikuti," kata dia kepada Tagar di Bandung pada Senin 1 Juli 2019.

Tugiman meyakini, bila pertemuan peserta Pilpres 2019 tersebut terlaksana maka suasana menjadi "cair". Simbol kebhinekaan dari para elite dapat diteladani langsung oleh masyarakat. 

Baca juga: Faldo Maldini: Jokowi-Prabowo Berkoalisi Saja

Sedangkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mengupayakan pertemuan dengan Prabowo Subianto, karena kondisi saat ini lebih kondusif dan tenang.

"Saya kira kalau ada waktunya pas, kenapa tidak. Pak Jokowi kan sudah beri tahu kepada siapa saja beliau siap bertemu, engga ada masalah," kata Luhut dikutip dari Antara, Senin 27 Mei 2019. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.