Refleksi Gempa Lombok, Ini Pentingnya Mitigasi Bencana

Menurut Kusnadi, gempa bumi Lombok tahun lalu mesti bisa dilihat sebagai momen untuk mengedukasi warga dalam upaya mitigasi risiko bencana.
Rumah Adat di Kabupaten Lombok Utara masih kokoh berdiri meski diterjang gempa bumi yang terjadi pada Agustus 2018 lalu. (Foto: Tagar/Harianto Nukman).

Mataram - "Kejadian siswa yang panik, berhamburan ke luar, berhimpitan, tertimpa jatuhan genting, saling injak dan bahkan lompat dari lantai dua sekolah tidak terjadi lagi di kemudian hari".

Ini diungkapkan oleh Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Nusa Tenggara (IAGI Nusra), Kusnadi ketika merefkeksi kejadian gempa bumi Lombok yang terjadi secara beruntun pada Agustus 2018 lalu.

Menurut Kusnadi, gempa bumi Lombok tahun lalu mesti bisa dilihat sebagai momen untuk mengedukasi warga dalam upaya mitigasi risiko bencana.

Selain menyisakan kepiluan, bencana bisa saja terus terulang kembali tanpa bisa diprediksi dan kita ketahui kapan terjadinya.

Kejadian gempa bumi yang dahsyat itu bisa saja berulang kembali di daerah Lombok maupun daerah sepanjang zona tumbukan lempeng. Walaupun di daerah Lombok bagian Utara perulangannya bisa terjadi 50 hingga 100 tahun lagi.

Kusnadi menyatakan potensi gempa skala menengah masih bisa terjadi di daerah Lombok, mengingat labilnya segmen yang telah bergerak dapat melepas energi dalam skala kecil hingga menengah.

"Skala itu lebih seringkali terjadi seperti setelah gempa bumi tahun 1979 di bagian barat laut Lombok," ucapnya, Minggu 25 Agustus 2019.

Selain itu, kata dia, Sesar Naik Flores yang menjadi penyebab gempa bumi Lombok tahun 1979 dan 2018 membentang dari Utara Bali sampai Utara NTT.

Bukan hanya Lombok saja yang berpotensi untuk terdampak gempa bumi dengan magnitude besar, tetapi daerah yang berada di dekatnya seperti Bali bagian utara, Sumbawa bagian utara dan NTT bagian utara juga memiliki potensi besar.

Langkah-langkah sosialisasi mungkin bisa menjadi langkah yang bersifat stimulan

Tidak hanya Sesar Naik Flores yang menjadi ancaman gempa bumi besar. Indonesia berada di zona tumbukan tiga lempeng besar, yaitu Lempeng Australia dan Pasifik yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia. Sehingga posisi lempeng itu menjadi zona gempa bumi dan gunungapi mulai dari Aceh sampai Papua.

Bagaimana pandangan kebencanaan dari sisi edukasi? Kusnadi mengatakan, edukasi bencana alam merupakan suatu langkah yang paling tepat untuk mencapai kesadaran masyarakat agar dapat terhindar dari dampak-dampak bencana yang potensial terjadi di daerah mereka.

Membangun mentalitas dan kesadaran masyarakat tentu tidak semudah seperti membangun gedung sekolah atau rumah yang rusak akibat gempa bumi.

"Langkah-langkah sosialisasi mungkin bisa menjadi langkah yang bersifat stimulan. Tetapi langkah tersebut harus dibarengi dengan langkah yang berkelanjutan, sehingga benar-benar memenuhi standar edukasi kebencanaan yang dapat benar-benar menyadarkan masyarakat," paparnya.

Ada langkah yang relatif sederhana yang bisa dilakukan daripada membuat kurikulum khusus pendidikan kebencanaan yang bisa dicontoh dari negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang juga memiliki potensi bencana alam tinggi.

Jepang menerapkan simulasi serentak dan berkala di sekolah-sekolah, sehingga anak-anak dan masyarakat paham langkah antisipasi ketika tejadi bencana, baik alam maupun non alam.

Layaknya naik pesawat, ungkap Kusnadi, simulasi bencana tidak perlu masuk kurikulum sekolah, tapi bisa diterapkan sebagai sebuah standard operational procedur (SOP) wajib dari masing-masing gedung sekolah, pemerintahan dan swasta yang menampung banyak orang.[]


Berita terkait
Gempa M 4,1 Guncang Bali dan Lombok NTB
Sabtu pagi masyarakat Bali dan NTB dikejutkan dengan gempa bumi, namun kekuatan gempanya tidak menimbulkan tsunami.
Dana Rehabilitasi Gempa Sudah Cair di Lombok Barat
Dana tahap pertama merehabilitasi rumah warga akibat gempa di Kabupaten Lombok Barat, sudah dikucurkan.
Cerita Seorang Dokter di Bencana Gempa Lombok
Please, jika ada ambulans menyalakan sirene, menepilah. Mungkin sekali di dalamnya ada pasien yang sedang meregang nyawa.