Jakarta - Selama pandemi, beberapa negara sudah mengalami inflasi seperti Amerika, Tiongkok, Turki, dan Argentina. Indonesia harus mewaspadai inflasi ini. Walaupun inflasi ini belum terasa di Indonesia, namun dengan adanya inflasi di negara di atas menjadikan Indonesia terkena imbasnya.
“Impor kita akan terdampak, makin mahalnya harga impor itu akibat inflasi dibeberapa negara yang menjadi sumber daripada importasi kita,” kata Staf Ahli Menteri Investasi Bidang Ekonomi Makro, Indra Darmawan dalam acara IEO Seminar Seizing The Opportunity: Transforming Indonesia’s Economy Amidst The Crisis, pada hari Senin 7 Februari 2022.
Dalam proyeksi investasi, Indonesia mengalami kenaikan naik dari level empat menjadi level lima. “Dan mudah-mudahan kita bisa mendapat kabar baik hari ini dari BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi kita yang diperkirakan 3,7, dan ditahun ini mungkin beberapa proyeksi menuju 5,2,” katanya.
Tahun ini akan ada aura optimisme yang terjustify optimisme ini harus dijaga karena masih banyak ketidakpastian didepan.
Indra Darmawan juga mengatakan pemerintah berusaha mengejar realisasi investasi agar mempunyai dampak yang baik kepada masyarakat.
- Baca Juga: Yuk Cek Pasal-pasal UU Cipta Kerja Terkait Investasi
- Baca Juga: Wow! Begini Cara Investasi di Indodax Agar Profit
Contohnya pada realisasi investasi kuartal ketiga pada tahun 2021 sebanyak Rp 216,70 triliun dampak initial, yang mempunyai dampak lanjutan berupa dampak langsung Rp 88,65 triliun dan dampak tidak langsung sebanyak Rp 48,84 triliun. Sehingga total output realisasi investasi sebanyak Rp 354,19 triliun.
Indra Darmawan juga menjelaskan target realisasi investasi tahun 2021 adalah Rp 900 triliun dan tercapai Rp.901 triliun. Sedangkan pada tahun 2022, meningkat menjadi Rp. 1.200 triliun. Dalam mencapai pertumbuhan PDB 5,4-6% pada 2022, diperlukan peningkatan realisasi investasi sebesar 22%-33%.
Untuk mencapai target tersebut, ada empat upaya yang akan dilakukan yaitu.
- Tahapan capex: konstruksi, produksi, komrsia, ekspansi. Dalam setiap tahapan tersebut ada realisasi investasi.
- Adanya rencana investasi sejak tahun 2018 sebesar Rp. 2.000 Triliun. Berdasarkan data sepuluh tahun terakhir, biasanya sepertiga rencana investasi terealisasi.
- Lebih dari seratus perusahaan menikmati fasilitas pajak. Sehingga perusahaan tersebut akan dituntut realisasinya.
- Sejak November 2019, terdapat investasi mangkrak sebesar Rp 708 Triliun. Per hari ini Rp 550 triliun sudah terealisir.
- Baca Juga: Perbedaan Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
- Baca Juga: 5 Keuntungan Investasi Emas Secara Digital
“Dari empat upaya ini, kita yakin bahwa realisasi investasi ditahun ini Rp 1.200 triliun bakal bisa tercapai. Tahun ini akan ada aura optimisme yang terjustify. Optimisme ini harus dijaga karena masih banyak ketidakpastian didepan,” ucapnya.
(Ni Nyoman Mastika Mega Puspita)