Realisasi Insentif Tenaga Kesehatan Secara Nasional Baru 5,7%

Menkeu Sri Mulyani Indrawati Dorong Percepatan Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: setkab.go.id - Dokumentasi Humas Setkab)

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, melihat bahwa realisasi dari transfer ke daerah untuk penanganan Covid-19 masih memerlukan percepatan. Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), secara virtual, 19 Juni 2021.

“Delapan persen dari alokasi DAU (Dana Alokasi Umum) dan DBH (Dana Bagi Hasil) yang di-earmark untuk penanganan Covid-19, saat ini realisasinya masih 8,2% dari total anggaran Rp 33,8 triliun,” ujar Menkeu.

Lebih rinci, Sri Mulyani melihat bahwa realisasi DAU-DBH secara nasional dari Rp 33,8 triliun sampai hari ini dukungan untuk vaksinasi baru mencapai Rp 285 miliar atau 4,4%. Kemudian, untuk insentif tenaga kesehatan secara nasional dari total anggaran Rp 7,6 triliun baru terealisasi Rp 442 miliar atau 5,7%.

dua nakes istirahat di rs ciamisDua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi Covid-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, 14 Juni 2021 (Foto: bbc.com/indonesia – ANTARA FOTO)

Menkeu memaparkan, realisasi untuk kedua hal tersebut bervariasi di tiap daerah yang artinya setiap daerah memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Untuk itu ia mengingatkan agar realisasi anggaran tersebut segera bisa diakselerasikan, terlebih saat ini sudah menjelang paruh kedua tahun 2021. Selain itu, saat ini kasus Covid-19 juga meningkat secara signifikan, sehingga perlu tindakan yang lebih cepat untuk menekan pandemi.

“Zona merah Covid-19 yang minggu lalu baru 17 daerah sekarang sudah mencapai 29 kabupaten/kota. Tapi belanja dari TKDD (Transfer ke Daerah dan Dana Desa)-nya atau APBD-nya DAU-DBH untuk penanganan Covid-19-nya belum meningkat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dengan alokasi anggaran sebesar Rp 7,3 triliun juga digunakan untuk memulihkan dan mengurangi tekanan ekonomi di daerah melalui program-program padat karya. Jika pada tahun 2020 realisasi hanya mencapai 83 persen, Menkeu berharap agar realisasi di tahun ini bisa diakselerasi.

Kemudian untuk Dana Insentif Daerah (DID), Sri Mulyani mengharapkan tahun ini dapat digunakan juga untuk membantu penanganan di bidang kesehatan selain untuk memulihkan ekonomi. Terakhir, terdapat juga DAK Non Fisik untuk pembayaran bagi fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada di lingkungan pemerintah daerah.

“Ini adalah hal-hal yang kita harapkan peranan dari pemerintah daerah luar biasa penting. Karena tidak semua anggarannya dialokasikan di pusat, namun melalui dan menggunakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang dalam hal ini tentu eksekusinya tergantung kepada leadership dan kemudian akselerasi proses politik di daerah,” tutur Menkeu.

nakes kudusLebih dari 300 dokter dan tenaga medis di Kudus, Jawa Tengah, terinfeksi Covid-19, meski telah divaksinasi penuh (Foto: dw.com/id)

Menutup paparannya, Menkeu mengatakan, di satu sisi pemerintah membutuhkan resources untuk penanganan testing, tracing, atau untuk tenaga kesehatan serta biaya operasional kesehatan dari puskesmas, namun anggarannya ternyata belum terpakai atau belum digunakan. 

Saat ini yang realisasinya sangat baik adalah Dana Desa di mana tahun 2020 realisasi untuk penanganan Covid-19 terutama untuk membantu masyarakat mencapai 76,38 persen, sementara pada tahun ini dari alokasi Dana Desa sebesar Rp 5,76 triliun telah realisasi sebesar 78%.

“Saya mohon untuk seluruh pimpinan dalam hal ini para Bupati yang ada di APKASI untuk melihat karena kita kalau tidak mampu menangani Covid-19 berarti kita tidak akan mampu memulihkan ekonomi nasional kita, atau ekonomi di daerah Anda. Justru bahkan kalau Covid-19-nya makin melonjak pasti ekonomi di daerah juga mengalami tekanan yang luar biasa dalam,” tegas Sri Mulyani. (Humas Kemenkeu/UN)/setkab.go.id. []

Berita terkait
Penjelasan Kemenkeu Mengenai Pemotongan Insentif Nakes 2021
Berikut penjelasan Kementerian Keuangan mengenai pemotongan insentif Tenaga Kesehatan pada tahun 2021.
Insentif Nakes RSUD Arosuka Solok Belum Cair, Ini Kata Dirut
Tenaga kesehatan penanganan Covid-19 di RSUD Arosuka Solok masih menunggu pencairan insentif.