Realisasi Dana Covid-19, Berapa Hitung Sri Mulyani?

Menkeu Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah merealisasikan Rp 151,25 triliun atau 21,8 persen dari total anggaran Rp 695,20 triliun dana PEN.
Pengendara motor melintas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu, 27 Juni 2020. Pemprov DKI Jakarta resmi meniadakan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sudah merealisasikan Rp 151,25 triliun atau 21,8 persen dari total anggaran Rp 695,20 triliun untuk penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Angka tersebut, kata dia menunjukan adanya peningkatan penyerapan anggaran dari periode sebelumnya.

Untuk merealisasikan anggaran, pemerintah pun kata dia memutuskan memperpanjang seluruh program yang berhubungan dengan bantuan sosial, hingga Desember.

"Kita juga sudah mempercepat proses usulan baru dari berbagai macam klaster dari mulai kesehatan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM), bantuan sosial dan juga dari sektoral serta pemerintah daerah," tutur Sri Mulyani seperti dikutip Tagar dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan, Senin, 10 Agustus 2020.

Selain itu, pemerintah menurutnya melakukan redesain terhadap berbagai program penanganan Covid-19 dan PEN. Jika memang, menurut pemerintah program yang sejak awal didesain ternyata tidak mengalami peningkatan pelaksanaan dan mendapatkan halangan yang cukup besar karena berbagai hal.

"Kita akan selalu melakukan perubahan desainnya agar bisa betul-betul maksimal memulihkan ekonomi kita, dan tentu kita terus mempercepat dan mensimplifikasi proses-proses birokrasinya," tuturnya.

Untuk mempercepat penyerapan belanja negara, pemerintah menurutnya akan terus melakukan berbagai ikhtiar perbaikan, seperti jemput bola. Di samping melakukan revisi DIPA secara cepat dengan Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Meski selama ini penyerapan dana PEN sudah berjalan dengan baik di beberapa program, misalnya PKH tetap saja ada beberapa program yang masih mandeg. Program tersebut kata Sri Mulyani biasanya usulan baru dan masih harus menghadapi berbagai persoalan dari mulai bagaimana memvalidasi dan memverifikasi data-data.

"Usulan-usulan baru kami mintakan kepada kementerian/lembaga yang menyiapkan supaya mereka betul-betul bisa segera melakukan sehingga penguatan dari belanja pemerintah akan mendorong pemulihan ekonomi," ucapnya.

Secara rinci, ia menjelaskan oemerintah telah menganggarkan biaya penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 695,20 triliun untuk enam sektor.

Dari nilai tersebut, pemerintah telah merealisasikan Rp 151,25 triliun atau sudah dilaksanakan atau 21,8 persen jika dihitung dari minggu pertama Agustus.

Masing-masing dana yang dibagi adalah realisasi di sektor kesehatan Rp 7,1 triliun, sektor perlindungan sosial Rp 86,5 triliun, sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah Rp 8,6 triliun, sektor dukungan UMKM Rp 32,5 triliun, dan sektor insentif usaha sudah mencapai Rp 16,6 triliun serta sektor pembiayaan korporasi masih belum terdapat realisasi.

Dari total anggaran Rp 695,20 triliun sendiri, realisasi untuk program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi dari DIPA sudah dikeluarkan sebesar Rp 313,2 trilliun. Sedangkan nilai yang belum dimasukkan ke DIPA sebanyak Rp 226,1 triliun dan anggaran yang tanpa DIPA sebesar Rp 155,9 triliun dalam bentuk berbagai insentif pajak. []

Berita terkait
Pengumuman, Sri Mulyani Bayar Gaji ke-13 PNS Hari Ini
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan gaji dan pensiun ke-13 dibayarkan mulai Senin, 10 Agustus 2020.
Pekerja Gaji 5 Juta, Ada Kabar Baik dari Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah tengah mengkaji pemberian bantuan bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta.
Ekonomi Minus 5,32%, Prediksi Sri Mulyani Meleset
Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 meleset dari prediksi Menteri Keuangan sebesar 3,5-5,1 persen dengan titik tengah 4,3 persen.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki