Semarang - Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa sekolah dasar (SD) viral di media sosial setelah menyebut nama Ganjar sebagai sosok yang tidak pernah salat dan berkurban. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kesamaan nama itu dengan santai.
Dua hari terakhir jagat maya Twitter dihebohkan dengan postingan foto bergambar soal untuk pelajaran agama. Di soal pilihan nomor sembilan misalnya, tertulis pertanyaan 'Meskipun sudah mendapat rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah salat. Pak Ganjar termasuk orang yang....'
Netizen lantas mengaitkan naskah soal yang menyebut nama Ganjar dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Setelah viral di media sosial, pihak penerbit kemudian menyampaikan klarifikasi. Penyebutan nama Ganjar tidak ada maksud menyinggung Gubernur Jawa Tengah.
Pihak penerbit juga menyampaikan, buku pertama kali dicetak pada tahun 2009, jauh sebelum Ganjar Pranowo menjabat Gubernur Jawa Tengah di tahun 2013.
Mungkin itu kritikan buat saya bahwa saya mungkin salatnya harus kencang, kalau Idul Adha juga harus nyembelih sapi.
Gubernur Ganjar pun malah bereaksi santai dengan senyum khasnya. "Kalau tidak salah yang Tiga Serangkai itu ya. Saya sih, biar nanti dicek sama teman-teman, kita klarifikasi dulu saja. Sebenarnya siapa yang nulis, bener atau tidak, motifnya apa dan sebagainya. Agar tidak terjadi keributan," beber dia, Rabu, 10 Februari 2021.
"Mungkin itu kritikan buat saya bahwa saya mungkin salatnya harus kencang, kalau Idul Adha juga harus nyembelih sapi. Mungkin penulisnya sedang membuat kritik ke seseorang yang bernama Ganjar," sambungnya tertawa.
Belakangan diketahui, pihak penerbit, yakni PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, mengirimkan surat secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Intinya, penerbit mengaku khilaf dan meminta maaf kepada gubernur serta berjanji akan memperbaiki.
"Iya, saya dikabari tadi, tapi saya belum baca suratnya. Informasinya minta maaf begitu. Tapi saya belum baca," kata Ganjar.
Baca juga:
- Pengungsi Kudus Salat di Gereja, Netizen: Indahnya Toleransi
- BPIP Contoh Gaya Ganjar Ajarkan Pancasila ke Masyarakat
- Ganjar Minta Warga Diajak Ngobrol Cegah Intoleransi
Sebenarnya, Ganjar tidak memperpanjang persoalan itu. Ia menanggapi semuanya biasa saja dan sudah tidak mempermasalahkan.
"Saya sih biasa saja, wong aku yo sampai hari ini belum tahu klarifikasi langsung dari mereka. Dan Ganjar itu juga intepretasinya bisa macam-macam kan," imbuhnya.
Ia berharap tidak ada niat buruk dari penerbit dari kasus yang viral itu. Dan ia meminta semua masyarakat bisa saling menjaga satu sama lain.
"Ya mudah-mudahan tidak ada niat buruk, agar semuanya bisa saling menjaga. Gitu aja. Kalau saya sih biasa saja," tutupnya. []