Bantul - Pantai Parangtritis dan objek wisata lain tutup saat pandemi corona. Kini objek wisata tersebut sudah kembali beroperasi. Sudah banyak wisatawan yang piknik setelah sekian lama berdiam diri di rumah atau stay at home akibat pandemi.
Namun, akhir-akhir ini ubur-ubur di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menyerang para wisatawan. Para pelancong pun diminta waspada saat mengunjungi salah satu destinasi wisata di Bumi Projotamansari ini.
Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto mengatakan bahwa sekitar 200 pengunjung di Parangtritis yang tersengat oleh ubur-ubur. "Jadi di Parangtritis sudah ramai dikunjungi pengunjung sejak minggu lalu. Lalu kami mendapatkan laporan bahwa ada 200 pengunjung yang tersengat ubur-ubur," katanya ketika dihubungi pada Minggu 5 Juli 2020.
Menurut dia, serangan ubur-ubur di pantai Parangtritis adalah musiman. Pada tahun ini, sebenarnya sudah mulai terjadi sejak libur lebaran pada akhir Mei lalu. Namun saat itu, jarang sekali yang tersengat karena masih sepi wisatawan karena pandemi.
Kini, serangan ubur-ubur mulai ramai kembali. "Sekitar 200 (yang tersengat) itu yang datang ke posko untuk diobati, jadi laporan berdasarkan jumlah pengunjung yang melapor," ungkapnya.
Lalu kami mendapatkan laporan bahwa ada 200 pengunjung yang tersengat ubur-ubur.
Menurut dia, serangan ubur-ubur itu tidak menyebabkan korbannya hingga parah. Para korban yang mayoritas anak-anak itu hanya merasakan gatal-gatal, luka ringan dan panas pada bagian tubuh yang tersengat. "Tidak ada yang sampai di bawa ke rumah sakit. Jadi semuanya cuma ditangani di Posko SAR,” jelas Ali.
Dia menyebutkan, mayoritas yang disengat anak-anak karena hewan ini menarik perhatian. Sedangkana anak belum tahu bahwa hewan yang menarik ini ternyata menyengat. "Jadi kebanyakan anak-anak tertarik untuk memegang ubur-ubur, lalu tersengat," katanya.
Ali mengatakan, pada Juni dan Juli memang musimnya ubur-ubur muncul di pantai selatan Jawa ini. Parangtritis pada saat ini masuk musim dingin. "Pasti ubur-uburnya muncul di kawasan pantai. Bentuknya itu menarik dan memang lucu jadi anak-anak tertarik untuk memegang, akhirnya kebanyakan yang jadi korban ya anak-anak,” ungkapnya.
Untuk pertolongan korban sengatan, pihaknya menyediakan obat-obat ringan di Posko SAR. Selain itu pihaknya telah menugaskan 20 petugas SAR untuk memantau keadaan di kawasan wisata tersebut.
"Kami sudah siapkan 20 anggota piket, setiap hari mereka patroli di kawasan pantai. Tujuannya jika ada yang tersengat ubur-ubur bisa cepat ditangangi. Selain itu untuk mengimbau pengunjung untuk tetap jaga jarak dan memakasi masker,” ujarnya.
Lebih lanjut Ali mengungkapkan, sejak mulai diberlakukan kebijakan new normal atau pembukaan kembali objek wisata pantai Parangtritis, pihaknya setiap hari menerjunkan personel penuh sebanyak 69 anggota.
Mereka disebar untuk berkeliling membantu mengamankan dan memberikan edukasi kepada pengunjung supaya berhati-hati dan tetap mematuhi protokol kesehatan. []