Ratusan Abang Becak Dairi Demo, Tagih Omongan Bupati

Ratusan abang becak berunjuk rasa ke kantor Bupati Dairi, Sumatera Utara menuntut kebenaran pernyataan bupati soal bantuan.
Ratusan abang becak, unjuk rasa ke Kantor Bupati Dairi, Selasa, 12 Mei 2020 (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

Dairi - Ratusan abang becak berunjuk rasa ke kantor Bupati Dairi, Sumatera Utara pada Selasa, 12 Mei 2020. Mereka menuntut kebenaran pernyataan Bupati Eddy Kelleng Ate Berutu, tentang adanya bantuan sembako kepada penarik becak, sebagaimana dimuat di salah satu media cetak terbitan Medan.

Ratusan abang becak itu memarkirkan kendaraan mereka di sepanjang Jalan Sisingamangaraja, areal kantor bupati. Tak lama, utusan pengunjuk rasa diterima Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Eddy Banurea di ruang Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.

Utusan abang becak itu, Suryanto Manalu, didampingi rekannya Jon Fadel Sihombing, Lambas Situmorang, dan Dian Bintang.

Pantauan Tagar, di gerbang masuk kantor bupati ratusan abang becak menunggu hasil pembicaraan utusan. Sementara di depan pendopo rumah dinas bupati, tampak kesibukan mempersiapkan acara penerimaan bantuan untuk gugus tugas Covid-19. Terlihat Bupati Dairi di areal itu.

Kepada Eddy Banurea, Suryanto Manalu memaparkan tuntutan mereka, kebenaran pernyataan Bupati Dairi di salah satu media cetak harian terbitan Medan. Suryanto menunjukkan media terbitan Senin, 11 Mei 2020 itu.

Tertulis, Gugus Tugas Covid-19 Dairi menyalurkan bantuan bersumber dari sumbangan sukarela Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pihak swasta. Sebanyak 850 paket bantuan diberikan kepada warga terdampak Covid-19 pada Sabtu, 9 Mei 2020.

Bantuan tahap pertama itu diserahkan kepada tutor pendidikan anak usia dini (PAUD), pedagang, penarik becak, pekerja seni, dan pekerja media. Isi paket berupa beras, minyak goreng, telur, gula, mi instan, dan lainnya.

abang becak dairiRatusan abang becak, unjuk rasa ke Kantor Bupati Dairi, Selasa, 12 Mei 2020 (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, bantuan yang disalurkan merupakan sumbangan sukarela ASN dan pihak swasta kepada Gugus Tugas Covid-19 Dairi, dan disalurkan kepada sebagian warga yang terdampak corona secara ekonomi.

“Holan hamu ma mangan (hanya kalianlah makan). Penipu

“Kenyataannya kami tidak ada menerima bantuan. Jangan kami sopir becak ini dikucilkan. Lebih baik tidak ada di berita dibuat. Hanya khusus untuk parrengge-rengge (pedagang). Kalau memang benar ada, kapan, biar kami tunggu. Kalau memang gak ada, gak ada,” kata Suryanto.

Suryanto menambahkan, abang becak tidak sudi komunitasnya disebut menerima bantuan, kenyataannya tidak realisasi. “Kenapa dijanjikan ada. Sama parrengge-rengge sudah dikasih. Bagusan dibilang khusus untuk parrengge-rengge. Kami sakit hati, Pak. Itu sudah merusak nama baik. Merusak harga diri,” tukas Suryanto.

Menanggapi tuntutan itu, Eddy Banurea menyebut, akan segera menyampaikan ke pihak yang berwenang, termasuk pimpinannya. “Kami sampaikan kepada pimpinan. Akan kami hubungi bapak, kami berikan penjelasan. Nomor HP bapak-bapak sudah ada. Kebetulan pak bupati ada acara,” kata Eddy.

Setelah melalui perdebatan, utusan pengunjuk rasa bersedia menunggu hasil pembicaraan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi. Mereka pun menemui rekan-rekannya.

Namun situasi sempat memanas. Ratusan abang becak yang menunggu, memperoleh hasil pembicaraan utusannya, menuntut jawaban Pemkab harus sesegera mungkin. “Holan hamu ma mangan (hanya kalianlah makan). Penipu. Jangan hanya foto-foto dengan parbeca!” teriak mereka.

Aksi mereka sempat berlanjut, mengumpulkan pecahan uang Rp 2 ribu di atas lembaran koran, untuk disumbangkan ke Pemkab Dairi. Petugas kepolisian dari Polres Dairi yang berada di lokasi, turut membujuk pengunjuk rasa, untuk menyampaikan tuntutan tidak dengan cara demikian.

Abang becak pun membubarkan diri. Di sela unjuk rasa itu, Suryanto dikonfirmasi Tagar menyebut, jumlah abang becak di Kabupaten Dairi sekitar 460 orang. Yang hadir pada unjuk rasa itu sekitar 200 orang.[]

Berita terkait
Bansos Tunai di Dairi Dipotong Rp 500 Ribu Per KK
Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial untuk warga Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, diduga dipotong Rp 500 ribu per KK.
PNS di Dairi Penerima Bansos Tunai Kemensos
Verifikasi calon penerima Bantuan Sosial Tunai Kementerian Sosial di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, sia-sia.
Hina Pemkab Dairi di Facebook, Pengacara Ditangkap
Polda Sumut tangkap seorang pengacara warga Medan karena menghina Pemkab Dairi dan Pemko medan di Facebook.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.