Surabaya - Pelaksanaan Ujian Tulis Besbasis Komputer (UTBK) di Universitas Airlangga (Unair) telah memasuki hari ketiga. Dari tes tersebut, dinyatakan puluhan peserta dinyatakan reaktif.
Ketua Pusat UTBK Unair Juaidi Khotib mengatakan dari ratusan peserta mengikuti tes, banyak yang tidak membawa hasil rapid test. Namun, setelah dilakukan rapid test oleh pihak penyelenggara ditemukan peserta yang hasilnya reaktif.
Hari ini, sesi pagi tadi dari 129 yang diperiksa. Mereka yang tidak membawa hasil rapid test kita lakukan pemeriksaan di Unair maupun di mitra itu ada sekitar 129.
"Hari pertama 200 siswa tidak membawa hasil rapid, lalu kita kasih rapid, 5 diantaranya reaktif. Masuk hari kedua, 251 peserta difasilitasi untuk rapid, 19 diantaranya reaktif," kata Junaidi saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Juli 2020.
Sedangkan menurut Junaidi, pagi tadi juga kedapatan empat peserta yang reaktif. Sehingga pihak panitia Unair langsung melakukan langkah-langkah untuk mencegah peserta mengikuti UTBK.
"Hari ini, sesi pagi tadi dari 129 yang diperiksa. Mereka yang tidak membawa hasil rapid test kita lakukan pemeriksaan di Unair maupun di mitra itu ada sekitar 129. Hasilnya 4 diantaranya reaktif. Tapi siangnya belum keluar hasil," imbuh dia.
Dari tiga hari tes UTBK ini, total peserta yang dinyatakan reaktif hasil rapid test sebanyak 28 orang. Sehingga pihak panitia langsung memulangkan peserta untuk menjalankan langkah berikutnya, yakni swab.
Selain itu, Junaidi menyampaikan peserta dinyatakan reaktif, langsung dibawai surat untuk dikoordinasikan dengan satgas Covid-19 di masing-masing daerah asal. Kemudian peserta harus melakukan isolasi mandiri jika tidak memiliki gejala.
"Nampaknya mereka OTG kalau misalkan Confirm Covid-19. Berarti mereka harus isolasi mandiri terus kemudian belajar dengan baik, sehingga pada tahap kedua dia bisa mengikuti ujian," ujar dia.
Untuk tes swab, Unair menyerahkan kembali kepada tim satgas daerah masing-masing peserta. Ia berharap, para peserta dapat menjaga imunitas tubuh agar hasil swab negatif dan dapat mengikuti ujian kembali.
"Tetap mereka harus melakukan isolasi mandiri, makan yang sehat dengan beberapa multivitamin sehingga ketahanan tubuh baik dan segera publih dan negatif. Dan pada saat itu mereka tetap ada kesempatan untuk mengikuti ujian," tutur Junaidi.
Sementara Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan rapid test digelar di 63 puskesmas se-Surabaya itu dimulai pada hari 3 Juli 2020. Berdasarkan data Minggu 5 Juli 2020, peserta UTBK yang sudah melakukan rapid test di puskesmas mencapai 740 orang.
“Sudah berjalan tiga hari kemarin (Jumat-Minggu) sebanyak 740 calon mahasiswa sudah di-rapid test," ujar Feny di Balai Kota Surabaya.
Feny menjelaskan dari 740 orang calon mahasiswa yang telah melakukan rapid test itu, sebanyak 49 orang hasilnya dinyatakan reaktif. Bagi 49 orang yang dinyatakan reaktif itu langsung dilakukan tes swab pada hari yang sama di Gelora Pancasila.
“Langsung saya buatkan rujukan untuk di-test swab. Menggunakan mobil PCR milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) saat ini masih keliling di Kota Surabaya, supaya cepat,” ungkap dia.
Sembari menunggu hasil swab itu keluar, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini mengungkapkan bahwa calon mahasiswa itu melakukan isolasi mandiri di hotel yang sudah disiapkan.
“Jadi bisa juga belajar di sana (hotel). Nanti terkait jadwal ujian sudah dijadwalkan kembali oleh pihak kampus tempat tes,” ucapnya. []