Banyuwangi – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi menyediakan pemeriksaan rapid test gratis bagi pelajar yang akan mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) program Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selain kepada peserta UTBK, fasilitasi tersebut juga akan diberikan kepada santri dan sopir logistik rute Bali.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan rapid test gratis sebagai respon atas keputusan sejumlah PTN di Jawa Timur yang mensyaratkan adanya surat rapid test bagi peserta UTBK SBMPTN.
Mulai Sabtu besok, peserta UTBK silakan datang ke puskesmas untuk melakukan rapid test.
”Ada beberapa kota lokasi UTBK mensyaratkan bahwa peserta harus menunjukkan hasil rapid test non reaktif atau uji swab negatif. Ada yang baru beberapa hari ini mengeluarkan pengumuman itu. Jadi kita respons dengan memfasilitasi rapid test,” ujarnya, Jumat, 3 Juni 2020
Anas mengatakan untuk peserta UTBK gelombang pertama yang dimulai 5 Juli, bisa melakukan rapid test di Puskesmas pada Sabtu, 4 Juni 2020. Anas menyadari, waktunya cukup mepet, karena Gugus Tugas juga perlu waktu menyiapkan kebutuhan alat rapid test.
Apalagi, ada kota yang menjadi lokasi UTBK baru mengumumkan syarat rapid test atau uji swab belum lama ini. Tes UTBK sendiri akan dilaksanakan dua tahap. Tahap I, 5-14 Juli. Sedangkan tahap II pada 20-29 Juli.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan pelaksanaan rapid test dilakukan di 45 puskesmas seluruh Banyuwangi. Pelajar bisa memilih puskesmas terdekat.
"Mulai Sabtu besok, peserta UTBK silakan datang ke puskesmas untuk melakukan rapid test. Jamnya tolong diperhatikan, yakni menyesuaikan jam kerja puskesmas," kata Rio.
Bagi pelajar, mereka wajib membawa KTP atau kartu keluarga, bukti pendaftaran peserta ujian, dan keterangan menyatakan bahwa untuk melaksanakan UTBK dibutuhkan pemeriksaan rapid test.
“Para pelajar yang mengikuti UTBK tahap II juga silakan berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat untuk mengatur waktunya,” ujarnya.
Rio menambahkan selain bagi peserta UTBK, program rapid test gratis ini juga bisa diakses sopir logistik non-perusahaan jurusan Bali dengan menunjukkan surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan. Seperti diketahui, Pemprov Bali mewajibkan sopir logistik yang memasuki daerahnya dilengkapi rapid test dengan hasil non-reaktif.
”Rapid test gratis ini khusus bagi sopir tidak bernaung di bawah perusahaan alias usaha pribadi. Misalnya, ada penjual sayur dari Banyuwangi yang menjual hasil panennya ke Bali, itu bisa. Tapi kalau sopir logistik dari PT A, misalnya, kami harapkan perusahaannya memfasilitasi rapid test,” pungkas Rio. []