Makassar - Tim Densus 88 Mabes Polri bersama Brimob Polda Sulsel menangkap 20 orang terduga teroris di beberapa lokasi di Sulsel, Rabu 6 Januari 2020. Dalam pengungkapan ini, rangkaian bom dan sejumlah senjata api (senpi) rakitan berhasil disita petugas.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengatakan, penegakan hukum Densus 88 Mabes Polri berhasil menangkap 20 orang terduga teroris. Mereka ditangkap di lima lokasi berbeda di Kota Makassar, Gowa dan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Mereka sudah lama diintai, bahkan sejak tahun 2015 tapi baru ditangkap.
"Dalam penangkapan ini, berhasil menyita rangkaian bom, enam pucuk senjata api rakitan jenis PCP, senjata tajam parang, badik, samurai, busur, buku bersifat provokatif radikal dan pakaian dari terduga teroris," kata Merdisyam saat jumpa pers di Polda Sulsel, Kamis 7 Januari 2020.
Merdisyam menjelaskan, jaringan terduga teroris ini merupakan Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka berafiliasi dengan organisasi terlarang ISIS atau khilafah dan bermarkas di Villa Mutiara, Kota Makassar.
"Mereka sudah lama diintai, bahkan sejak tahun 2015 tapi baru ditangkap. Kelompok JAD bersama jemaah lainnya, pernah ikut baiat kepada ISIS di Ponpes Aridho," jelas dia.
Dalam pergerakannya, mereka sebenarnya sudah melakukan berbagai persiapan. Baik persiapan fisik hingga persiapan peralatan lainnya. Hal tersebut, dikuatkan dengan beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi penggerebekan.
"Dalam pergerakannya itu, mereka sudah melakukan persiapan fisik dan ditemukan doktrin yang mengarah kepada khilafah," lanjutnya.
Sebelumnya, Merdisyam menegaskan, jika penggerebekan ini, dua teroris terpaksa diberikan tindakan tegas dan terukur atau ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak dilakukan penangkapan. Dua terduga teroris yang tewas ini, yakni R dan A. []