Rangkaian Acara HUT Kota Yogyakarta Tak Kehilangan Makna

Rangkaian acara HUT Kota Yogyakarta digelar secara virtual karena masih dalam suasana pagebluk. Namun hal itu tidak mengurangi makna.
Seorang penyanyi wanita sedang menjalani pengambilan gambar terkait pelaksanaan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) di salah satu lokasi di Kota Yogyakarta, Senin, 19 Oktober 2020 malam. (Foto: Tagar/humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta - Sejumlah agenda memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-264 Kota Yogyakarta beberapa di antaranya harus dilakukan secara daring karena pagebluk. Keberadaan acara dengan keterbatasan karena pagebluk tidak mengurangi makna.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan tersebut yang tetap berlangsung meski dilakukan secara on line. Dengan kemasan yang apik dan mumpuni, seluruh acara HUT Kota Yogyakarta bisa mendapat animo yang luas. “Tidak ada alasan kami terpuruk. Kami buktikan kalau kami ini bisa, kami mampu, buktikan dengan karya. Sehingga, karya yang kami lahirkan di masa pandemi ini bisa jadi semacam penanda zaman,” papar Heroe, Selasa, 20 Oktober 2020.

Baca Juga:

Dia menyatakan berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam menggairahkan kembali sejumlah sektor yang terdampak pandemi. “Dengan demikian masa-masa sulit sewaktu pandemi ini bisa segera diupayakan untuk segera diakhiri dan masyarakat kembali bergerak membangun kebangkitan sektor lain dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan Covid-19,” tuturnya.

Tidak ada alasan kami terpuruk. Kami buktikan kalau kami ini bisa, kami mampu, buktikan dengan karya.

Salah satu rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan HUT Kota Yogyakarta yakni Wayang Jogja Night Carnival (WJNC). Acara  tahunan ini sudah berjalan lima tahun. 

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta Maryustion Tonang menjelaskan WJNC merupakan karnaval jalanan yang menggabungkan tokoh dan lakon pewayangan dengan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer.

Baca Juga:

Acara ini selalu sukses menjadi agenda tahunan yang ditunggu oleh masyarakat maupun wisatawan di Kota Pelajar. Selain itu, ungkap dia, pelaksanaan tahun ini merupakan ikhtiar bersama agar dapat menjadi Calender of Event (COE) nasional.

“Sebagai bentuk komitmen kami sebagai penyelenggara WJNC sekaligus terhadap terlaksananya sesuai protokol kesehatan, penayangan virtual WJNC akan dilakukan melalui live streaming YouTube pada 21 Oktober pukul 18.30 melalui channel Pemkot Jogja, Dalang Seno, Ki Seno Nugroho, Labs Channel, dan Musisi Jogja Project,” sambung Tonang.

Melalui live streaming, lanjutnya, masyarakat tetap bisa menikmati gelaran WJNC dari rumah tanpa melanggar protokol kesehatan. Diharapkan penayangan WJNC secara virtual ini tidak mengurangi nilai dan esensi pertunjukan. Sesuai dengan semangat HUT Kota Yogyakarta kali ini Tan Mingkuh Tumapak ing Jaman Anyar, Live Streaming melalui YouTube diharapkan menjadi salah satu pengaplikasian semangat kami dalam berkarya dan berkreasi.

Baca Juga:

Pada 19 Oktober lalu pihaknya pun sudah melakukan pengambilan gambar di empat lokasi di Kota Jogja. Empat lokasi adalah Pojok Benteng Gondomanan, Plaza Pasar Ngasem, Tugu Pal Putih, dan Pedesterian Suroto. Di Pojok Benteng menampilkan Mini Orkestra yang membawakan lagu Yogyakarta, Anoman Obong, Kebyar-kebyar. Di Plaza Ngasem menampilkan Tari Edan-edanan, Mentjoba, Guyub Nusontoro, dan Neng Omah Wae.

Di Tugu Pal Putih menampilkan Tari Solah Buto dan Wadhana Ananggadipa. Di Pedesterian Suroto menampilkan musik Akuistik yang membawakan lagu Jangan Salah Menilai, Seandainya Aku Punya Sayap, dan Layang Kangen.

“Pengambilan gambar dibarengi dengan penampilan band akustik, mini orkestra dan tari-tarian yang akan ditayangkan bersamaan dengan live streaming YouTube pada 21 Oktober 2020. Pementasan WJNC kali ini mengambil Lakon Babad Alas Mertani. Lakon ini dipilih karena lakon ini dirasa relevan dengan keadaan yang kita alami saat ini,” ungkap Tonang.[]

Berita terkait
Lumbung Pangan Mataram di Kota Yogyakarta dan Manfaatnya
Pemkot Yogyakarta meluncurkan program Lumbung Pangan Mataram. Berikut adalah manfaatnya.
105 UMKM di Kota Yogyakarta Mejeng Lebih Lama di Mal
Sebanyak 105 UMKM memperpanjang kerja sama dengan mal di Kota Yogyakarta. Harapannya hasil produksi UMKM laris terjual.
Syarat Sekolah Buka Belajar Tatap Muka di Kota Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta mengizinkan sekolah menggelar belajar tatap muka. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.