Rakyat Zimbabwe Khawatir, Mnangagwa Sosok Presiden Otoriter

Warga Zimbabwe merayakan berakhirnya masa pemerintahan Mugabe selama 37 tahun, namun muncul kekhawatiran bahwa Presiden Mnangagwa menjadi sosok otoriter.
Presiden baru Zimbabwe, Emerson Mnangagwa.(Foto:aa.com.tr)

Harare, (Tagar 27/11/2017) - Warga Zimbabwe merayakan berakhirnya masa pemerintahan Mugabe selama 37 tahun, namun muncul kekhawatiran bahwa pemerintah baru Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai sosok presiden otoriter.

Sebelumnya, pengadilan Tinggi Zimbabwe memutuskan bahwa perebutan kekuasaan oleh militer yang menyebabkan penggulingan Mugabe itu legal. Hal ini memicu kekhawatiran tentang independensi peradilan di bawah pemerintahan baru negara tersebut.

Panglima militer menempatkan kendaraan militer di jalan-jalan di Harare dan menjadikan Presiden Mugabe (93) sebagai tahanan rumah, sebelum dia mengundurkan diri pada Selasa, demikian laporan AFP, Sabtu (25/11).

"Tindakan Pasukan Pertahanan Zimbabwe untuk menghentikan perebutan kekuasaan oleh mereka yang dekat dengan mantan presiden Robert Mugabe sesuai dengan undang-undang," menurut lansiran media negara ZBC pada Sabtu, melaporkan pernyataan pengadilan.

Tampaknya merujuk kepada istri Mugabe, Grace, dan para pendukungnya, ZBC melaporkan Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa pengambil alihan kekuasaan itu bertujuan untuk memastikan individu yang tidak terpilih tidak menggunakan kekuasaan yang hanya dimiliki oleh mereka yang terpilih.

Grace diduga menempatkan dirinya sebagai pengganti Mugabe, mendorong militer untuk campur tangan dan menyodorkan calon pilihan mereka, Mnangagwa.

Mnangagwa dilantik pada Jumat, berjanji akan melakukan perubahan menyeluruh dan berusaha menarik investasi asing guna menghidupkan kembali ekonomi yang hampir mati.(ant/AFP/ZBC)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.