Jakarta - Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe tutup usia pada Jumat, 6 September 2019 dalam usia 95 tahun.
Mugabe meninggal di Singapura, tempatnya memeroleh perawatan medis dalam kurun waktu yang lama.
Pria yang lahir pada 21 Februari 1924 ini merupakan salah seorang tokoh penting dalam sejarah Afrika. Tercatat Mugabe aktif dalam pergerakan pembebasan nasional di sana.
Mugabe menjadi presiden kedua Zimbabwe dan kekuasaannya berakhir setelah memerintah selama 37 tahun ketika digulingkan oleh tentaranya sendiri tahun 2017, seperti dilansir Antara, Minggu, 8 September 2019.
Presiden Zimbabwe saat ini Emmerson Mnangagwa, memberi Mugabe status pahlawan nasional dalam pidato yang disampaikan melalui televisi. Sementara ucapan-ucapan belasungkawa berdatangan dari para pemimpin Afrika.
Jasad Mugabe semula diperkirakan akan tiba di Afrika Selatan pada Sabtu pagi, 7 September 2019 sebelum diterbangkan ke kampung halaman.
Presiden Mnangagwa mengatakan, Zimbawe akan berkabung hingga Mugabe dimakamkan, tetapi tidak menjelaskan detail berapa hari masa berkabung dan acara pemakaman hendak dilakukan kapan.
Sebagian besar warga Zimbabwe mengaku sedih atas kabar wafatnya Mugabe. Pasalnya, Mugabe dianggap tokoh pembebas dari kekuasaan kolonial yang telah membuka akses bagi pendidikan.
"Bahkan sekarang kami punya peternakan, kami pertahanan kawasan-kawasan perkampungan karena dia, sungguh sedih atas kehilangan bapak, kakek kami yang membantu kami belajar dan pergi ke sekolah," ujar Tongai Huni, penjual buah, yang berbicara dalam bahasa setempat Shona.
Namun sejumlah warga lain marah karena Mugabe membuat ekonomi Zimbabwe morat-marit dengan hiperinflasi dan pengangguran massal.
Sebelumnya pada 2017, militer Zimbabwe mengkudeta Mugabe dari kursi presiden yang telah didudukinya selama 37 tahun.
Krisis itu menyusul pergolakan politik pada awal November 2017, yang dimulai pada 6 November, saat Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa.
Pemecatan ini memicu keresahan karena Mnangagwa mendapat dukungan dari militer.
Tindakan Mugabe memicu spekulasi bahwa dia bersiap mengangkat istrinya, Grace, sebagai penggantinya.
Grace Mugabe, 52 tahun, sangat tidak disukai para elit di negara itu. Sementara Mnangagwa menikmati dukungan luas di militer.
Kudeta itu juga dilakukan sepekan setelah Jenderal Constantino Chiwenga mengunjungi Cina. []