Inggris dan Zimbabwe Umumkan Lockdown Baru Terkait Covid-19

Inggris diperkirakan akan umumkan pencabutan berbagai restriksi yang diberlakukan dan Zimbabwe umumkan lockdown karena pandemi virus corona
Wakil Presiden dan Menteri Kesehatan Zimbabwe, Constantino Chiwenga, mengangkat sertifikat vaksinasinya setelah menerima suntikan pertama Sinopharm di negara Afrika bagian selatan (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

Jakarta – PM Inggris, Boris Johnson, 14 Juni 2021, diperkirakan akan mengumumkan bahwa pencabutan berbagai restriksi yang diberlakukan di Inggris karena pandemi virus corona (Covid-19) akan ditunda hingga dua atau empat pekan lagi.

Penundaan itu dikaitkan dengan penyebaran varian Delta yang sangat menular di Inggris. Varian virus ini pertama kali diidentifikasi di India.

Sementara itu, Zimbabwe memberlakukan kembali lockdown dalam upaya membendung perebakan Covid-19.

Seorang demonstran anti-lockdown dan anti-vaksin di inggrisSeorang demonstran anti-lockdown dan anti-vaksin memegang plakat dalam aksi protes di Downing Street, di tengah pandemi Covid-19, London, Inggris, 14 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Henry Nicholls)

Wakil Presiden Zimbabwe, Constantino Chiwenga, mengatakan dalam pidato di televisi akhir pekan ini bahwa perasaan berpuas diri telah mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19.

Di Amerika Serikat (AS), seorang hakim federal di negara bagian Texas telah menolak gugatan hukum yang menantang kewajiban pemberian vaksinasi Covid-19 terhadap karyawan di sebuah rumah sakit.

Hakim Lynn N. Hughes, dari Distrik Selatan Texas, menulis bahwa para karyawan Houston Methodist Hospital “bukan partisipan dalam uji coba terhadap manusia.”

RS Methodist di HoustonRumah Sakit Methodist di Houston, Texas, AS (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters).

Dalam putusan yang dilansir hari Sabtu, 12 Juni 2021, Hughes mengatakan, “Methodist sedang berupaya melaksanakan tugas menyelamatkan jiwa tanpa memberi mereka virus Covid-19. Ini adalah pilihan yang diambil untuk membuat para staf, pasien dan keluarga mereka lebih aman.”

Pada hari Senin, 14 Juni 2021, India mencatat 70.421 kasus baru Covid-19 dalam periode 24 jam sebelumnya, angka terendah kasus baru di negara Asia Selatan itu yang tercatat dalam 74 hari ini, kata kementerian kesehatan.

Para pejabat kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa korban di India mungkin tidak dihitung sebagaimana seharusnya tetapi negara itu mencatat total 29,5 juta kasus virus corona pada Senin pagi, seperti data yang dikeluarkan oleh Johns Hopkins Coronavirus Resource Center.

Hanya AS yang memiliki kasus lebih banyak Covid-19 dengan catatan 33,5 juta. India (29,6 juta) berada di belakang AS dan Brasil (17,4 juta) (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Virus Corona Varian Inggris Cepat Menyebar di Italia
Hanya dalam beberapa hari, 45 anak dan 14 staf dinyatakan positif virus corona varian Inggris, sudah 10 negara yang laporkan deteksi varian Inggris
33 Negara Masuk Daftar Merah Corona Inggris
Inggris mulai meluncurkan program karantina bagi pelancong dari negara-negara yang masuk ‘Daftar Merah’ corona
Penyanyi Zimbabwe Beralih ke Pertanian Cari Penghasilan
Banyak musisi di Zimbabwe, Afrika, kesulitan mendapatkan penghasilan sejak pandemi virus corona sehingga mereka beralih ke pertanian
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina