TAGAR.id - Lembaga regulator konsumen di Australia menuduh maskapai penerbangan Australia, Qantas, pernah menjual tiket untuk pernerbangan yang sebenarnya sudah dibatalkan.
Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) membawa masalah ini ke jalur hukum setelah menganggap Qantas melakukan tindakan yang salah, menyesatkan, serta menipu terkait lebih dari 8.000 penerbangan antara bulan Mei dan Juli tahun 2022 lalu.

"Tindakan ini berdampak pada sebagian besar penerbangan yang dibatalkan oleh Qantas antara Mei hingga Juli 2022," kata ACCC.
"ACCC menuduh dari sekitar 70 persen penerbangan yang dibatalkan, Qantas terus menjual tiket penerbangan di situsnya selama dua hari atau lebih, atau menunda memberi tahu pemegang tiket kalau penerbangan mereka dibatalkan selama dua hari atau lebih, atau melakukan kedua hal tersebut."
Pekan lalu, Qantas mengumumkan mereka mencatat keuntungan hingga 1,7 miliar dolar, yang dikecam sejumlah penumpang karena pengalaman mereka menggunakan layanannya. (ABC Indonesia abc.net.au/indonesian). []