Qantas Luncurkan Logo untuk Dukung Referendum Suku Asli Australia

Langkah tersebut membuat maskapai itu masuk ke dalam arena perdebatan soal hak-hak pribumi di Australia yang telah memicu perpecahan
Pesawat dari maskapai Qantas terlihat berada di Bandara Internasional Kingsford Smith di Sydney, Australia, pada 18 Maret 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/Loren Elliot)

TAGAR.id - Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, pada Senin, 14 Agustus 2023, mengumumkan rencana beberapa pesawatnya akan tampil dengan corak khusus demi mendukung pengakuan masyarakat Aborigin dan Penduduk Pulau Selat Torres dalam konstitusi Australia.

Langkah tersebut membuat maskapai itu masuk ke dalam arena perdebatan soal hak-hak pribumi di Australia yang telah memicu perpecahan.

Warga Australia akan memberikan suara mereka dalam sebuah referendum penting pada akhir tahun ini untuk menentukan apakah mereka akan mendukung perubahan konstitusi demi memasukkan “Suara untuk Parlemen,” yaitu sebuah komite pribumi yang berfungsi memberi nasihat kepada parlemen tentang hal-hal yang berdampak pada masyarakat suku asli Australia.

corak baru di qantasLogo ‘Yes23’ di Qantas (Foto: perthnow.com.au/Supplied)

Maskapai nasional itu mengatakan bahwa corak yang menampilkan logo ‘Yes23,’ untuk membujuk warga Australia agar memberi suara ‘Ya’ pada referendum mendatang, itu akan dipasang pada tiga pesawat: satu pesawat Qantas Boeing 737, satu pesawat QantasLink Dash 8 Turboprop dan satu pesawat Jetstar Airbus A320.

Selain corak Yes tersebut, Qantas juga akan mendukung tim kampanye Yes23 dengan memberikan layanan perjalanan agar mereka dapat bertemu dengan warga Australia di daerah dan tempat terpencil menjelang referendum tersebut, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. (rd/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Industri Tambang di Australia Dukung Pengakuan Hak Suku Pribumi
Perusahaan-perusahan besar Australia, termasuk dari sektor tambang, retail dan perbankan, menjelma menjadi sekutu pegiat HAM
0
Qantas Luncurkan Logo untuk Dukung Referendum Suku Asli Australia
Langkah tersebut membuat maskapai itu masuk ke dalam arena perdebatan soal hak-hak pribumi di Australia yang telah memicu perpecahan