Pusaran Udara Penyebab Cuaca Ekstrem di Surabaya

BMKG Tanjung Perak menyebutkan cuaca ekstrem yang terjadi di Surabaya dalam beberapa hari terakhir dikarenakan siklus EDDY atau pusaran udara.
Petugas BMKG Tanjung Perak Surabaya menunjukkan cuaca yang akan terjadi di Surabaya. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Hujan dengan intensitas tinggi di Surabaya pada Rabu 15 Januari 2020 kemarin, ternyata disebabkan munculnya Eddy atau kekacauan udara yang membentuk pusaran udara di Kalimantan. Hal tersebut disampaikan Prakirawan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, Arrizal Rahman.

Arrizal pusaran udara akhirnya menarik angin dari wilayah lain, sehingga angin yang terjadi di Surabaya menjadi tipis dan membuat awan lebih cepat terbentuk dan menimbulkan hujan deras.

"Pada hari kemarin ketika terjadi hujan lebat lalu timbul genangan air hingga 30 centimeter, di beberapa wilayah Surabaya, itu kita pantau ada sirkulasi berupa EDDY di wilayah Kalimantan," kata Arrizal saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis 16 Januari 2019.

Munculnya EDDY ini, lanjut Arrizal, membuat hujan lebat dengan intensitas yang cukup lama. Oleh sebab itu, menurut dia masyarakat harus lebih berhati-hati.

Pada hari kemarin ketika terjadi hujan lebat lalu timbul genangan air hingga 30 centimeter, di beberapa wilayah Surabaya.

"Hal itu memicu konvergensi atau daerah pumpungan angin di Jawa Timur terutama Surabaya, sehingga terjadi hujan yang cukup lebat kemarin," imbuh dia.

Karena curah hujan tinggi yang terjadi kemarin akibatnya Surabaya mengalami genangan hingga tinggi mencapai 30 centimeter di sebagian wilayah. Ditambah, faktor teknis di lapangan terkait penampungan air.

Namun, EDDY tersebut dengan cepat hilang seiring rotasi bumi dan panasnya matahari. Karena itu, saat ini Rizal memprediksi, bahwa wilayah Jatim utamanya Surabaya berangin karena lintasan udara yang lurus menimbulkan angin.

"Sehingga, kami prediksi cuaca akan cerah dan berawan. Serta untuk hari ini dan beberapa hari ke depan kondisi pusaran itu sudah tidak ada dan diganti dengan adanya pusaran tekanan rendah atu siklon tropis di selatan wilayah Jawa atau di Semudera Hindia," ujar dia.

Sementara itu, Arrizal memprediksi dalam dua hari kedepan ini Surabaya diprediksi cuacanya cerah. Namun, setelah itu akan kembali mengalami hujan.

"Hal ini memicu kondisi di wilayah Jawa Timur akan cenderung cerah berawan. Jadi kondisi cuaca dua hari kedepan akan berawan," pungkas dia.

Walau diprediksi cerah berawan, tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi hujan. Namun, hujar tersebut hanya hujan lokal di sekitar Surabaya selatan.

Ia juga mengatakan, saat ini Jawa Timur akan memasuki puncak musim penghujan. Diprediksi terjadi pada akhir bulan Januari hingga pertengahan bulan Februari 2020. []

Berita terkait
59 Rumah Pompa, Jurus Risma Surutkan Banjir Surabaya
Banjir yang terjadi di Jalan Mayjend Sungkono dikarenakan manajemen Darmo Park tidak mengizinkan Pemkot Surabaya untuk memasang Box Culvert.
Anggota Keluarga Soeharto Terlibat Kasus Memiles
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengungkapkan anggota keluarga Soeharto yang terlibat dalam investasi bodong MeMiles berinisial AHS.
PAN Resmi Usung Machfud Arifin di Pilkada Surabaya
PAN mengusung Machfud Arifin di Pilkada Surabaya karena kredibilitasnya sebagai mantan Kapolda Jatim dan juga Ketua TKD Jokowi-Maruf di Pilpres.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina