Purana Indonesia Hadir dengan Konsep Fashion Ramah Lingkungan

Purana merupakan salah satu industri fashion lokal yang ramah lingkungan. Purana ingin membuat fashionable yang berfokus pada talenta lokal.
Acara fashion show Purana di Senayan City Fashion Nation 13th Edition pada 22 Maret 2019 (Foto: Tagar/Instagram/@purnaindonesia)

Jakarta – Purana merupakan salah satu industri fashion lokal yang ramah lingkungan. Industri fashion sebenarnya salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia, yaitu limbah tekstil. Namun, Purana lebih banyak menggunakan natural fiber atau bahan-bahan serat alam dan juga menggunakan pewarna yang natural atau berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Purana sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti sejarah kuno yang memiliki kecocokkan pada spirit Purana yang dari awal ingin mengolah kain-kain tradisional Indonesia atau nusantara. Purana ingin membuat fashionable yang berfokus pada talenta lokal.

“Jadi, dari awal pembuatan Purana sendiri saya banyak berkolaborasi dengan pengrajin batik, jumputan, dan juga kerajinan tenun dari Bali hingga Indonesia Timur dan sebagainya,” ujar Nonita Respati, pencetus Purana Indonesia di kanal YouTube Kementerian Perdagangan dilihat 22 Oktober 2021.


Tentunya stylenya sangat Purana di mana kita memberikan terhadap natural fiber terus kemudian kolaborasi talent-talent Indonesia pengrajin kain lokal.


Pada koleksi terbarunya, Purana bekerja sama dengan pengrajin kain dari Bali yang orangnya sangat berkomitmen dengan menggunakan natural dye atau pewarna alam. 

Kemudian seiring perkembangannya dari tahun 2018, Purana mulai berkolaborasi juga dengan talenta seniman lokal, seperti Agan Harahap, seniman fotografi dengan Hakim Satriyo, dan juga pengrajin kain seperti Tempa dan Raja Sukarya.

Purana juga berusaha sebisa mungkin untuk memberikan upah terhadap staf atau pegawai yang membuat baju dengan upah yang layak. Untuk target market Purana saat ini masih pada wanita Indonesia dengan usia 25 sampai 45 tahun.

“Aku ingin Purana jadi global brand dan pengennya terkoneksi dengan satu wholesale buyer yang cukup besar punya nama dan dia punya cabang di mana-mana begitu ya di seluruh dunia sehingg untuk distribusi dan marketingnya itu jauh lebih meluas,” ujar Nonita.

Sejak tahun 2018 Purana telah diterima oleh market global dan sudah mempunyai pembeli grosir dari Kuwait. Kemudian, saat ini Purana juga mempunyai desainer di Los Angeles. Purana melestarikan teknik dari batik, tenun, dan juga jumputan namun di modernkan kembali dan menghadirkan tranformasi dengan bentuk yang lebih modern dan berbeda.

“Tentunya stylenya sangat Purana di mana kita memberikan terhadap natural fiber terus kemudian kolaborasi talent-talent Indonesia, pengrajin kain lokal, dan juga seniman-seniman Indonesia yang memang sangat Indonesia sekali,” ujar Nonita.

(Syva Tri Ananda)

Berita terkait
Blackpink Dikabarkan Hadiri Paris Fashion Week di Paris
Girlband kenamaan Blackpink akan kembali ke Paris, Prancis. untuk menghadiri "Paris Fashion Week S/S 2022", sebuah peragaan busana global.
Perjalanan Kai Exo hingga Jadi Duta Brand Fashion Gucci
Nama Kai Exo baru-baru ini menuai sorotan setelah didaulat sebagai bintang K-Pop pertama yang merilis capsule collection dengan merek mode Gucci.
6 Tren Fashion Populer Tahun 2020
Inilah 6 tren fashion yang booming di tahun 2020 yuk disimak.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.