PUPR Gunakan Rusun di Lombok Timur Buat Isolasi Corona

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan Rusunawa di Kabupaten Lombok Timur menjadi tempat isolasi Covid-19.
PUPR Gunakan Rusun di Lombok Timur Buat Isolasi Corona. (Foto: dok. Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR)

Nusa Tenggara Barat - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan memanfaatkan bangunan rumah susun (Rusun) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kayangan Lombok Timur sebagai lokasi karantina masyarakat terjangkit virus Covid-19.

Pemanfaatan Rusunawa sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 juga sudah disetujui oleh pemerintah daerah (pemda) dan warga setempat.

"Kementerian PUPR bersama Pemda setempat menjadikan Rusun DKP untuk nelayan di Kabupaten Lombok Timur sebagai tempat isolasi orang dalam pemantauan (ODP) kasus kontak Covid-19," ujar Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Rini Dyah Mawarti, beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR.

Rini mengatakan pemanfaatan bangunan Rusun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Nelayan digunakan sebagai lokasi isolasi pasien yang diduga mengidap Covid -19 dilaksanakan berdasarkan surat dari Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid tanggal 3 April 2020 kepada Bupati Lombok Timur mengenai pemanfaatan segera Rusun.

Sementara itu, kata Rini, terkait pemanfaatan Rusunawa, SNVT Perumahan NTB telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk menjadikannya sebagai tempat isolasi masyarakat positif Covid-19.

"Pemanfaatan Rusunawa sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 juga sudah disetujui oleh pemerintah daerah (pemda) dan warga setempat," ujar Rini.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Timur, Sahri, mengatakan seharusnya Rusunawa yang dibangun oleh Kementerian PUPR pada tahun 2016 ini dihibahkan pada 2018, tetapi karena bencana gempa bumi maka serah terima tersebut ditunda.

"Rusunawa mengalami kerusakan ringan walaupun struktur bangunan masih kuat. Sehingga dilakukan revitalisasi pada 2019. Kami harap tahun ini bisa segera dilakukan serah terima agar bisa segera kami kelola," ujar Sahri.

Berdasarkan data yang dimiliki SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi NTB , Rusunawa ini dibangun dengan satu Twinblock setinggi lima lantai. Jumlah unit hunian di Rusunawa ini berjumlah 114 unit dengan ukuran hunian tipe 24. Untuk meningkatkan kenyamanan bagi para penghuninya, Kementerian PUPR telah melengkapi setiap unit hunian dengan sejumlah meubelair seperti meja, kursi, lemari pakaian dan tempat tidur.

Terkait dengan pemanfaatan Rusun, ruangan isolasi pasien Covid-19 hanya menggunakan unit hunian di lantai 3, 4 dan 5 sebanyak 72 ruang. Selain itu, pemda telah membatasi akses keluar masuk sesuai dengan protokol kesehatan dan penjagaan gedung diperketat dengan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja dan Aparat Kepolisian.

"Dari informasi yang kami terima sampai dengan saat ini sudah ada tiga puluh satu Pasien Covid-19 yang diisolasi di Rusunawa tersebut. Sebagian besar warga Lombok Timur yang ditampung untuk isolasi di Rusun tersebut adalah pelajar," katanya.

Berita terkait
PUPR Realokasi Anggaran Dukung Penanganan Covid-19
Kementerian PUPR lakukan realokasi anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp 24,53 triliun dan refocussing kegiatan d ukung penanganan COVID-19
PUPR Akan Serah Terima 10 Rusun di Jawa Timur
Kementerian PUPR siap melakukan proses serah terima kunci sebanyak 10 rumah susun.
Darurat Corona, PUPR Siapkan 4 Tower Wisma Atlet Kemayoran
Kementerian PUPR akan menyiapkan empat tower Wisma Atlet Kemayoran untuk menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.