Pematangsiantar - Puluhan babi mati ditemukan di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Selasa 14 Januari 2020.
Temuan itu sontak membuat warga, baik pengendara yang melintas mendadak heboh.
Puluhan babi mati diduga terjangkit virus hog cholera itu pertama kali ditemukan salah seorang warga, Jepri Haloho, 43 tahun. Tengah melintas, ia mencium aroma bangkai yang sangat menyengat.
"Kulihat ada tumpukan di dalam goni dikelilingi lalat, kulihat dan kubuka rupanya bangkai babi," katanya di lokasi.
Temuan puluhan babi mati itu sampai ke pihak kecamatan. Tak berapa lama Camat Siantar Utara dan mobil petugas pemadam kebakaran tampak terjun di lokasi.
"Laporan dari warga dan kita turun ke lapangan. Tiga ekor babi mati kita lihat di pinggir jalan, lalu di bawah di air sungai Bah Bolon ini ada dua puluh," kata Camat Siantar Utara, Hamzah di lokasi.
Kubur saja babi kalau mati
Dikatakan Hamzah, pihaknya berusaha mengevakuasi bangkai babi dari dalam jurang sungai di sebelah kantor salah satu partai politik itu.
"Bangkai sudah berulat, agak susah ditarik ke atas untuk kita tanam. Makanya kita membakarnya dibantu dengan mobil damkar ini," ucap dia.
"Jadi tidak memungkinkan kita kubur babi di situ, karena kondisi bangkai babinya sudah pecah, hancur dan berbelatung," sambungnya.
Ia mengimbau, kepada warga agar tidak membuang babi sembarangan. "Kubur saja babi kalau mati," pesannya.
Sementara itu, masih ada satu ekor babi mati ditemukan di sepanjang aliran sungai Bah Bolon itu.
Penelusuran Tagar, di aliran sungai Kampung Marlegot, Kelurahan Sigulang-gulang, anak babi ditemukan mati di sana. []