Jakarta - Puluhan pejabat Korea Utara (Korut) dipecat Kim Jong-un lantaran gagal dalam melawan wabah Pandemi Covid-19 yang menyebabkan krisis. Korban pembersihan itu termasuk seorang anggota komite tertinggi politbiro, yang hanya memiliki lima anggota, termasuk Kim sendiri.
Berbicara pada pertemuan partai Buruh yang berkuasa pekan lalu, Kim menuduh para pejabat "menyebabkan insiden serius yang menimbulkan krisis besar bagi keselamatan bangsa dan rakyatnya", demikian dilaporkan kantor berita KCNA.
Kim menyerukan pertemuan itu untuk menangani "tidak bertanggung jawab dan ketidakmampuan kronis" di antara para petinggi negara. Dia juga mengkritik para pejabat karena "pasif dalam merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah anti-virus di tengah pandemi yang berkepanjangan".
Sementara kesalahan yang dibuat dalam proses dapat dimaafkan, menyebabkan kerusakan kritis pada partai, negara, dan orang-orang kami karena tidak bertanggung jawab.
Pada paruh pertama tahun ini saja, diktator berusia 37 tahun itu telah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan memimpin tiga pertemuan Partai Buruh yang diperpanjang.
Surat kabar resmi negara, Rodong Sinmun, telah berulang kali menerbitkan pesan peringatan dalam beberapa hari terakhir.
Sebuah artikel dari Minggu, 4 Juli 2021, mengatakan bahwa Kim memperingatkan para pejabatnya akan berakhir sebagai "pecundang revolusi" jika mereka gagal mempertahankan disiplin.
"Sementara kesalahan yang dibuat dalam proses dapat dimaafkan, menyebabkan kerusakan kritis pada partai, negara, dan orang-orang kami karena tidak bertanggung jawab dan kelalaian tugas tidak pernah dapat diterima," tambah artikel itu, sebagaimana dilaporkan The Chosunilbo. []