Pesisir Selatan - Puluhan hektare sawah masyarakat di Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, kembali diserang hama tikus. Akibatnya, petani di kawasan tersebut mengalami gagal panen.
Rata-rata padi yang terserang berusia 2 bulan atau saat padi baru tumbuh.
Serangan hewan pengerat itu terjadi di kawasan lahan persawahan masyarakat Nagari Lubuk Nyiur dan Nagari Sungai Nyalo. "Rata-rata padi yang terserang berusia 2 bulan atau saat padi baru tumbuh," kata Didi, 43 tahun, salah seorang petani di Nagari Sungai Nyalo, Kamis 20 Februari 2020.
Kondisi serupa juga dirasakan Iwan, 50, tahun, salah seorang petani di Nagari Lubuk Nyiur. Menurutnya, serangan hama tikus bukan kali pertama terjadi. Tahun lalu, kawasan sawah di nagarinya juga diserang hama tikus.
Paling parah terjadi akhir 2019. Nyaris ratusan hektare area persawahan warga menjadi korban. Sementara, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sangat jarang turun ke area persawahan warga untuk melakukan pengecekan.
"Padahal, sebagian besar warga di sini menggantungkan ekonomi keluarganya pada sawah. Biasanya ada karet. Kini harga karet sangat anjlok," katanya.
Mereka berharap, pemerintah daerah dapat mencarikan solusinya. Sebab, upaya yang dilakukan warga untuk mengusir hama tikus selama ini tidak membuahkan hasil. Selain itu, para petani juga memiliki keterbatasan biaya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pessel Nuzirwan mengakui banyaknya serangan hama sejak satu tahun terakhir. Saat ini, petugas terus melakukan pendataan dan penanggulangan hama di sejumlah kecamatan.
"Kami juga sudah menyalurkan bantuan obat-obatan dan racun hama di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan," katanya.
Dari hasil pendataan lapangan, serangan tidak hanya dari hama tikus. Namun juga wereng coklat dan kepinding tanah. Ketiganya merupakan musuh terberat petani Pessel saat ini.
Jika ada serangan hama, kata Nuzirwan, petani diminta segera berkoirdinasi dengan para Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), sehingga bisa segera ditangani. Selain itu, juga meminta membersihkan area persawahan sebelum ditanami. Sebab, hama tikus sangat rentan terjadi pada sawah yang kotor.
"Verietas yang rentan itu adalah cisokan dan PB42," katanya.
Sepanjang 2020, Pemkab Pessel menargetkan produksi padi sebesar 402 ribu ton dengan luas tanam 73 ribu hektare dan produktivitas 5,6 ton per hektarenya. Target itu lebih besar dari tahun lalu yang hanya 370 ribu ton. []