Surabaya - Puluhan emak-emak yang mengatasnamakan Barisan Perempuan Jatim Simpatik (BPJS) melakukan demonstrasi di depan kantor KPU Kota Surabaya, kamis 9 Mei 2019.
Mereka meminta agar KPU bersikap adil dan tidak curang.
BPJS menggelar aksi menggunakan mobil komando dengan bendera kuning. Berbagai poster dan spanduk kecaman terhadap KPU dibeber saat aksi.
Spanduk tersebut salah satunya bertulisan: “BPJS Barisan Perempuan Jatim Simpatik-Nasib Bangsa Indonesia dipertaruhkan.
"Usut tuntas Kejahatan Pemilu, Hentikan Situng bobrok KPU.
“Sudah saatnya Keluarkan Kartu Merah”
“Kartu Merah untuk KPU”
“Kalian Baik Kami Baik, Kalian Jujur Kami Bersyukur, Kalian Curang Kami Perang”
“Jangan Sia-siakan nyawa para penyelenggara Pemilu”
Mereka menggelar orasi secara bergantian. Aksi ini dilakukan karena Pemilu dinilai tidak adil dan penuh kecurangan oleh KPU. BPJS menginginkan KPU tidak berpihak kepada salah satu paslon.
“Saya atas nama rakyat Indonesia menyatakan bahwa keadilan Pemilu saat ini sungguh tidak adil,” kata orator aksi, Ida Sofi.
Ida meminta KPU tidak menjadi jembatan salah satu paslon. Mengingat ada berbagai kecurangan di mana-mana. Seperti halnya pembakaran kotak suara di Kabupaten Padang.
"Tak hanya itu saja, C1 ada yang hilang, perubahan C, penggelembungan suara di mana-mana se-Indonesia dan pembongkaran kotak suara,” teriak Ida dalam orasinya.
Sementara koordinator aksi BPJS Susi Susanti menjelaskan, dalam aksi ini pihaknya ingin bertemu dengan perwakilan dari KPU Kota Surabaya. Namun jika tidak ditemui, massa akan tetap bertahan di kantor KPU sampai maghrib tiba.
"Kalau bisa, kita ingin bertemu dengan orang KPU. Kita ingin menyampaikan aspirasi kita. Tapi kalau tidak ditemui ya nggak apa-apa kita bertahan di sini nanti sampai maghrib sambil bagi-bagi takjil,” tandas Susi. []
Baca juga:
