Tegal - Seorang warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suradadi, Kabupaten Tegal karena mengalami gejala penyakit yang diduga terinfeksi Covid-10. Warga berinisial TI, 29 tahun, itu diketahui baru pulang dari salah satu negara yang terpapar virus corona.
Warga yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Taiwan tersebut dibawa menggunakan mobil ambulans dari rumahnya di Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja, Rabu pagi 13 Maret 2020 sekitar 08.00 WIB oleh petugas Satgas Mobile Covid-19 RSUD Suradadi.
Setelah kami jemput, kami analisa. Dari keluhannya, memang mengarah (diduga terinfeksi virus corona).
Kepala Bidang Pelayanan dan Perawatan RSUD Suradadi Muhammad Ghofur mengatakan, penjemputan dilakukan setelah rumah sakit mendapat laporan dari Puskesmas Warureja ihwal adanya warga yang mengeluh demam, batuk, dan pilek.
"Setelah mendapat laporan, tadi pagi Satgas Mobile Covid-19 langsung bergerak. Kami jemput ke rumah yang bersangkutan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada," kata Ghofur, Rabu, 13 Maret 2020.
Menurut Ghofur, TI pulang dari Taiwan pada Kamis, 6 Maret 2020. "Setelah kami jemput, kami analisa. Dari keluhannya, memang mengarah (diduga terinfeksi virus corona)," ujarnya.
Ghofur melanjutkan, pria itu selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di ruang isolasi Instalasi Gawat Darurat (IGD), antara lain pemeriksaan laboratorium dan rontgen. Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, TI akan dirujuk ke RSUD dr. Soeselo, Kabupaten Tegal.
"Kalau sudah melalui tahapan pemeriksaan lanjutan baru bisa diketahui suspect atau tidak. Dari gejala yang ada bisa jadi, tapi kami masih menunggu hasil laboratorium. Kalau menunjukkan pneumonia, akan dirujuk ke RSUD dr. Soeselo," kata Ghofur.
Dokter Satgas Mobile Covid-19, Isni Choirunnisa mengatakan TI akan dilakukan pemeriksaan lebih dulu untuk mengetahui langkah penanganan selanjutnya. "Kami akan observasi dulu apakah pasien ini suspect atau tidak. Kami juga akan konsultasikan ke dokter spesialis paru," ujar Isni.
Sementara itu, pihak keluarga lewat Kasri, 30 tahun, mengatakan TI sudah dua tahun bekerja di Taiwan sebagai ABK. "Baru pulang lima hari yang lalu dan mengeluh sakit batuk sehingga periksa ke puskemas, terus diminta untuk periksa laboratorium," ucapnya. []
Baca juga:
- Langka, Harga Masker di Tegal Tembus Rp 300 ribu
- Skenario Penanganan Corona di RSUD dr Soeselo Tegal
- Perasaan Nenek di Tegal Batal Berangkat Umrah