Surabaya - Indonesia berduka. Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie wafat di usia 83 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada pukul 18.15 WIB, Rabu 11 September 2019.
Meski telah berpulang ke Sang Khalik, karya BJ Habibie yang disebut sebagai bapak teknologi Indonesia akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia. Salah satu karya BJ Habibie di kota pahlawan, Surabaya adalah peletak pondasi PT PAL.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono. Bahkan Awi sapaan akrabnya masih menyimpan bukti foto di mana pada tahun 1985, BJ Habibie meresmikan berubahnya status PAL menjadi Persero. Bagi Awi, berubahnya status PAL (Penataran Angkatan Laut) menjadi PT PAL menjadi tonggak mulai kuatnya industri pertahanan matra laut Indonesia yang ada di Surabaya.
”Beliau adalah inisiator, peletak fondasi pembangunan industri pertahanan. Salah satunya untuk matra laut, yang basisnya di Surabaya dengan kelahiran PT PAL, di mana beliau pernah menjabat sebagai direktur utama,” ujar Awi kepada awak media, Rabu 11 September 2019.
Dengan hadirnya PT PAL, modernisasi dan kemandirian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Matra Laut mulai terlihat. Saat itu, Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)
”Ada masa di mana Pak Habibie punya hubungan intens dengan Surabaya. Jabatan itu diemban Pak Habibie tak lama setelah beliau dipanggil pulang kembali ke Tanah Air dari Jerman oleh Presiden Soeharto,” beber Awi.
Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara yang bisa memproduksi dan menguasai teknologi maritim melalui PT PAL. Hal tersebut, kata Awi tak lepas dari ide cemerlang BJ Habibie.
"Yang membanggakan itu tempatnya di Surabaya, termasuk kapal selam sekarang dibikin di Surabaya,” ungkap dia.
Awi yang juga Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya ini, menilai sosok BJ Habibie layak menjadi tauladan bagi masyarakat Indonesia. Ia menilai ketulusan dan cinta BJ Habibie untuk Indonesia tak perlu dipertanyakan.
”Hidup beliau diistimewakan di Jerman, tapi kecintaan kepada negeri membuatnya pulang, bersusah-payah, jungkir-balik membangun dunia teknologi Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, inovasi teknologi yang dikembangkan BJ Habibie di Indonesia.
”Anak-anak muda perlu meneladani kiprah beliau yang sangat luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berbagai kemudahan pendidikan yang disediakan Pemkot Surabaya, anak-anak muda harus memanfaatkannya untuk menekuni ilmu pengetahuan secara total,” jelas Adi.
Dan terakhir, inspirasi cinta dan kasih sayang pada keluarga, khususnya pada istri. Bahkan kisah kasih Habibie terhadap istrinya, Ainun Bestari mampu di film kan dan mengundang apresiasi dari dunia perfilman Indonesia.
”Nilai-nilai kesetiaan, cinta, dan kasih sayang Pak Habibie dan Ibu Ainun harus menjadi cermin bagi kita semua untuk mengokohkan keluarga sebagai peletak dasar revolusi mental,” tutup Awi. []
Baca juga:
- Dari Segala Sisi, BJ Habibie Patut Diteladani
- Belasungkawa BJ Habibie dari Perbatasan Indonesia
- BJ Habibie Pantas Dapat Nobel
