Jakarta - PSIS Semarang secara dramatis meraih kemenangan di pertandingan tandang. Gol di pengujung laga dari Hari Nur Yulianto membawa PSIS menang 1-0 atas Persela Lamongan di kompetisi Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Surajaya, Lamongan, Jumat 18 Oktober 2019. Pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah mengatakan kunci kemenangan tim karena mematikan gelandang Jepang Kei Hirose.
Pertandingan yang seru dengan hasil yang mengejutkan. Bagaimana tidak, PSIS datang ke Lamongan dengan kondisi kurang bagus. Mereka tak pernah menang di empat laga terakhir, termasuk dibantai di kandang sendiri oleh Persebaya Surabaya 0-4.
Selanjutnya, PSIS bermain imbang 0-0 melawan Kalteng Putra dan Perseru Badak Lampung. Rekor tak bagus ini membuat tim Mahesa Jenar diragukan meraih poin di laga tandang. Apalagi, Persela juga butuh poin kemenangan untuk keluar dari zona degradasi.
Ini yang harus digaris bawahi. Percuma saya melatih sampai mulut berbusa tapi kalau pemain tidak ingin menang. Intinya pelatih hanya mengarahkan, yang memutuskan mereka (pemain). Mereka ingin menang atau tidak? Mereka punya harga diri atau tidak?
Namun PSIS ternyata secara dramatis mampu mencuri poin. Bahkan gol Hari Nur tercipta lewat serangan balik yang cepat saat laga akan berakhir.
Pemain Persela terlihat kurang sigap saat kehilangan bola di daerah pertahanan PSIS. Situasi itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain PSIS untuk mencetak gol.
Pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah menuturkan kemenangan tersebut merupakan kerja keras pemain yang tak ingin kalah meski menjalani laga tandang. Pasalnya mereka berharap bisa memutus tren buruk PSIS yang selalu kehilangan poin di beberapa laga terakhir.
"Kami bersyukur PSIS bisa meraih tiga poin di laga tandang. Kemenangan bisa diraih karena pemain punya tekad tak ingin gagal lagi,” kata Bambang seperti diikutip laman resmi liga.
"Ini yang harus digaris bawahi. Percuma saya melatih sampai mulut berbusa tapi kalau pemain tidak ingin menang. Intinya pelatih hanya mengarahkan, yang memutuskan mereka (pemain). Mereka ingin menang atau tidak? Mereka punya harga diri atau tidak?” kata Banur, sapaannya.
Mantan striker tim nasional ini menuturkan kunci kemenangan PSIS dalah mematikan pemain kunci, Kei Hirose. Gelandang asal Jepang ini menjadi sosok sentral yang wajib dimatikan.
“Terus terang, saya harus mematikan pemain asal Jepang itu, Saya takut melihat video Hirose. Saya katakan ke pemain, kalau bisa redam dia, tim aman. Namun bila dia liar, tim dalam bahaya,” ujarnya.
Selain itu, PSIS juga mewaspadai serangan balik Persela. Menurut dia saat mengalahkan Arema FC 2-0 di kandang sendiri, Persela mengandalkan serangan balik yang bertumpu pada Hirose.
“Lawan Arema FC, mereka melakukan banyak serangan balik. Jadi, serangan balik dilawan dengan serangan balik pula,” tutur Bambang.
Kemenangan atas Persela menjadikan PSIS mampu memperbaiki posisinya. Kini, PSIS yang mengantongi poin 24 menjauh dari zona degradasi dengan menduduki peringkat 12.
Sedangkan Persela kian terpuruk di zona degradasi. Saat ini, mereka berada di peringkat 17 dengan poin 20. []