Pelatih PSIS Bingung Kalah Telak di Kandang Sendiri

PSIS Semarang tak memperkirakan kalah telak 0-4 dari Persebaya Surabaya di Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch. Soebroto, Jumat 20 September 2019.
PSIS Semarang kalah 0-4 dari Persebaya Surabaya di laga Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jumat 20 September 2019. Tampak pemain PSIS Safrudin Tahar (kanan) berebut bola dengan pemain Persebaya Ruben Sanadi di laga itu. (Foto: ANTARA/Aji Styawan)

Magelang - PSIS Semarang sesungguhnya memiliki kepercayaan diri yang kuat saat menghadapi rival bebuyutan, Persebaya Surabaya, dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2019. Kenyataannya, PSIS malah kalah telak 0-4 dari Persebaya dalam duel di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jumat 20 September 2019. Kekalahan besar yang membuat pelatih Bambang Nurdiansyah bingung. 

PSIS sesungguhnya menunjukkan penampilan yang makin menanjak saat menjalani laga tandang empat kali berturut-turut. Setelah kalah dari Madura United, mereka bangkit untuk menahan tuan rumah Arema FC 1-1 dan kemudian menang 1-0 atas PSM Makassar. Di laga terakhir, PSIS hanya kalah tipis 1-2 dari Persija Jakarta. 

Namun saat melakoni laga kandang pertama dengan menjamu Persebaya, mereka justru mengalami kekalahan telak. Pelatih Bambang mengakui penampilan PSIS memang lebih bagus saat bermain di kandang lawan. Hanya, dirinya tidak memperkirakan gawang PSIS bisa kebobolan sampai empat kali. 

Determinasi pemain yang muncul di pertandingan sebelumnya seperti hilang begitu saja. Mereka bermain tanpa gairah dan sering salah mengumpan. Koordinasi dengan pemain belakang juga kurang. Kami kalah segalanya

"Saat melawan Arema FC, kami bermain bagus dan bahkan menang saat melawan PSM. Saat melawan Persija, kami tampil dengan pemain lokal dan hasilnya tak mengecewakan meski kalah. Saya perkirakan saat menjamu Persebaya, kami bisa menang, ternyata malah gagal," ucap Bambang. 

Diakui eks striker tim nasional ini, PSIS kalah segalanya dari Persebaya. Bahkan tim seperti kehilangan determinasi dan kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu. 

"Determinasi pemain yang muncul di pertandingan sebelumnya seperti hilang begitu saja. Mereka bermain tanpa gairah dan sering salah mengumpan. Koordinasi dengan pemain belakang juga kurang. Kami kalah segalanya," kata dia lagi. 

Di laga itu, PSIS tidak diperkirakan begitu gampang kemasukan. Persebaya mengawali pesta kemenangan melalui Otavio Dutra di menit 28. Selanjutnya giliran David da Silva yang memperbesar keunggulan tim tamu menjelang akhir babak pertama. 

Di babak kedua, PSIS berusaha mengejar ketinggalan. Namun usaha mereka tak membuahkan hasil. Sebaliknya, gawang Jandia Eka Putra kembali kemasukan saat babak kedua baru berjalan tiga menit. Gol dihasilkan Diogo Campos yang menjadikan Persebaya unggul 3-0. 

Gol tersebut langsung memupus harapan PSIS. Apalagi, Persebaya kembali menambah gol. Di menit 64, pemain sayap Osvaldo Haay memantapkan keunggulan Bajul Ijo. Skor 4-0 untuk kemenangan Persebaya tak berubah sampai akhir laga.

"Ini kekalahan terbesar di laga kandang sepanjang karier saya sebagai pelatih. Bahkan selama ini tim saya jarang kalah di pertandingan kandang," ucap Banur, sapaannya. 

"Ininya adalah ada apa. Mengapa kami tidak pernah memetik hasil bagus saat main di kandang. Saya tidak menyalahkan pemain. Saya respek kepada mereka yang sudah bekerja keras. Ini mungkin salah saya dan menjadi pekerjaan rumah agar ke depan bisa lebih baik," kata dia. 

Kekalaha itu menjadikan posisi PSIS tertahan di peringkat 13 dengan poin 19. Sebaliknya, Persebaya langsung melesat ke peringkat empat dengan poin 29. []

Berita terkait
Janji Bruno Silva Usai Kembali Berseragam PSIS
Striker Bruno Silva berjanji mencetak lebih banyak gol saat kembali berseragam PSIS Semarang. Bruno bakal dimainkan saat PSIS melawan Persebaya.
Pelatih PSIS, Persija Terpuruk Justru Berbahaya
PSIS Semarang tetap mewaspadai Persija Jakarta dalam duel Shopee Liga 1 2019 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu 15 September 2019.
Strategi Simpel PSIS Ciptakan Rekor Taklukkan PSM
PSIS Semarang menerapkan strategi sederhana saat menaklukkan PSM Makassar 1-0 di laga Shopee Liga 1 di Makassar, Rabu 11 September 2019.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.